Nawazil

ADA APA DENGAN DAURAH NGAWI – MAGETAN?? (7)

[kembali sejenak ke permasalahan pamflet Daurah Ngawi – Magetan]

Kejujuran merupakan salah satu akhlaq terpuji dalam Islam, bahkan merupakan salah satu sifat penting bagi seorang mukmin. Lebih dari itu, kejujuran merupakan salah satu akhlaq yang sangat menentukan dalam prinsip manhaj Ahlus Sunnah wal Jama’ah.

Pada tulisan sebelumnya, Ada Apa Dengan Daurah Ngawi – Magetan?? (5), kami menyebutkan, sebagai salah satu bentuk nasehat, bahwa ternyata pada pamflet Daurah Ngawi – Magetan tulisan “Bekerja sama dengan : Pemerintah Kabupaten Ngawi” adalah tidak benar. Kenapa? Karena faktanya tidak ada kerja sama dengan Pemkab, Bupati Ngawi sendiri mengingkari, dipertegas secara tertulis oleh Staf bagian Administrasi Kesra.

Tiba-tiba kami dikagetkan ketika mereka menampilkan dalam situs “Dauroh Ngawi” surat dari Bupati Ngawi yang berisi pemberian ijin kepada Panitia Kajian Islam untuk mengadakan acaranya pada 18-20 Juli 2009 di Masjid Agung Baiturrahman Kabupaten Ngawi. Surat tertanggal 8 Juni 2009. Pada bagian perihal surat tersebut jelas tertulis “Surat Ijin”.

Maka tindakan pengelola situs “Daurah Ngawi” yang tanpa pertimbangan menampilkan scan dokumen asli surat bupati tersebut, justru membuktikan apa yang telah kami tuliskan pada tulisan sebelumnya, bahwa tidak ada kerja sama dengan Pemkab Ngawi. Pihak Pemkab hanya sebatas mengizinkan. Perlu dipahami bahwa beda antara sekedar izin dengan kerja sama.

Jangan heran, ketika melihat tampilan scan surat ijin tersebut, salah seorang ikhwah spontan berkomentar, “itu hanya izin dari Pemkab, bukan kerja sama dengan Pemkab. Wah, ini namanya penipuan!”

Demikianlah, bagaimana bisa pihak Panitia Daurah Ngawi – Magetan menuliskan pada pamfletnya “Bekerja sama dengan : Pemerintah Kabupaten Ngawi” lengkap dengan logo Pemkab, padahal faktanya pihak Pemkab hanya sekedar mengijinkan pelaksanaan acara mereka di Masjid Agung Baiturrahman Kabupaten Ngawi??? Bukan bekerja sama.

Tentu saja, cara yang dilakukan oleh panitia Daurah ini merupakan cara yang tidak jujur dan mengandung penipuan.

Jadi, apabila kita perhatikan dengan seksama ternyata panita Daurah Ngawi – Magetan ini sembrono dalam bertindak. Dalam urusan pamflet saja sudah banyak yang tidak beres, maka bagaimana dengan urusan-urusan lainnya?

Sungguh kita sangat menyayangkan cara-cara dan tindakan saudara-saudara kita panita Daurah ini. Padahal dengan tindakan mereka yang sembrono tersebut telah mencoreng nama Dakwah Ahlus Sunnah.

Catatan :

–          Tanpa malu dan tanpa pertimbangan, di situs Daurah Ngawi, scan copy surat bupati tersebut ditampilkan secara utuh lengkap dengan gambar (!) burung garuda di kop surat (atas) dan stempel surat (bawah)!!  Bagaimana bisa mereka menampilkan gambar makhluk bernyawa? Sungguh sangat memprihatinkan.

Terbaru

Satu komentar

  1. hobi dan kebiasaan yang paling disukai thuroby. berdusta dan membuat blunder dan mereka bangga dengan blunder mereka, sampai dipampang disitus dauroh…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back to top button