Bantah Radikalisme

APAKAH PELEDAKAN WTC 11 SEPTEMBER 2011 DI AS MERUPAKAN KEMENANGAN BAGI ISLAM, dan APAKAH ITU TERMASUK JIHAD FI SABILILLAH?

asy-Syaikh al-‘Allamah Rabi’ bin Hadi al-Madkhali hafizhahullah,
“Jihad dalam Islam ada syarat-syaratnya. Tidaklah jihad disyari’atkan kecuali untuk MENINGGIKAN KALIMAT ALLAHTabaraka wa Ta’ala — serta KEMULIAAN ISLAM dan MUSLIMIN.
Maka “jihad” , atau perang, atau gerakan apa pun yang MERUGIKAN Islam dan Muslimin, serta menjerumuskan mereka ke dalam jurang kerendahan dan kehinaan, maka itu BUKAN bagian dari Islam dan BUKAN termasuk jihad fi sabilillah.
Orang-orang yang hidup di Amerika pada waktu kejadian peristiwa itu, mungkin mereka lebih tahu tentang apa yang dialami oleh kaum muslimin di sana, yaitu kehinaan dan kerendahan. Rakyat Afghanistan tahu itu, bahkan masyarakat Islam tahu apa yang menimpa mereka berupa kerendahan dan kehinaan akibat peristiwa itu.
Maka tindakan-tindakan pengacauan seperti itu DITOLAK OLEH ISLAM. Sungguh Islam — demi Allah — berlepas diri darinya!! Karena sebagaimana yang kami katakan sebelumnya, bahwa Jihad itu hanya disyari’atkan untuk meninggikan Kalimat Allah dan Kemuliaan kaum muslimin.
Berkali-kali telah aku katakan, bahwa Romawi menjajah Palestina pada masa Bani Israil. Dalam sejarah Bani Israil pada masa itu hidup tiga nabi pada satu masa, namun mereka TIDAK MENGUMUMKAN JIHAD. Ketiga nabi tersebut adalah : Zakariya, Isa, dan Yahya — ‘alaihim ash-Shalatu wa as-Salam — . Jika Allah berkehendak, niscaya Dia perintahkan salah seorang nabi untuk mendoakan kejelekan terhadap musuh-musuh itu, agar Allah tenggelamkan sebagaimana Allah tenggelamkan kaum Nuh, ‘Aad, dan Tsamud. Namun Allah berikan bencana kepada manusia dengan sebab sebagian lainnya. Allah berfirman, “Jika seandainya Allah berkehendak niscaya Allah menangkan atas mereka. Namun Allah menguji sebagian kalian dengan sebab sebagian lainnya.”
Kapan Allah bebani umat dengan kewajiban Jihad dan Allah uji mereka dengannya? Ketika mereka :
> Memiliki kekuatan,
> Kemampuan, dan
> Memenuhi syarat-syarat layak mendapatkan kemenangan dan kemuliaan.
Adapun ketika kondisi lemah maka Allah tidak membebani para nabi sekalipun. Padahal mereka adalah makhluk terdekat kepada Allah — Tabaraka wa Ta’ala — , paling mulia di sisi-Nya, dan Allah cepat mengabulkan doa mereka. Allah telah binasakan sebagian umat akibat do’a sebagian para nabi. Allah binasakan Fir’aun dan kaumnya sebagai kemenangan bagi Nabi Musa alahis salam Namun Allah menguji siapa yang Dia kehendaki. Apabila dia memberikan ujian — Dia Maha Penyayang dan Maha Bijak — maka Dia membebani, termasuk para nabi, apa yang di luar kemampuannya.
Meskipun para nabi itu berada pada masa sudah disyari’atkan jihad padanya, namun Allah tidak membebani mereka dengan kewajiban Jihad, meskipun jihad disyariatkan dalam agama mereka. Kenapa Allah tidak mewajibkan para nabi itu untuk berjihad? Padahal tiga nabi, dalam satu masa, di satu negeri yang sama yaitu al-Quds, Allah tidak mewajibkan kepada mereka untuk mengusir Romawi dari al-Quds, kenapa? Karena di antara ketentuan-Nya, baik Kauniyyah maupun Syar’iyyah adalah : tidak membebani manusia kecuali dengan apa yang mereka mampu.
Mereka yang menghancurkan gedung (WTC) tersebut, sekarang apa dalam kemampuan mereka untuk menghadapi kekuatan Amerika, Eropa, dan negara lainnya di timur atau di barat? Apakah ini dalam batas kemampuan mereka? BUKAN dalam kemampuan mereka!!
Jadi perbuatan mereka itu MELANGGAR Syari’at Islamiyyah, bertentangan dengan akal, dan bertentangan dengan syari’at. Karena akan mengantarkan kepada PERENDAHAN dan PENGHINAAN terhadap kaum muslimin, juga PENGHINAAN terhadap Islam. Mencoreng nama baik Islam. Berapa banyak Barat mendapat kesempatan menyerang Islam dengan penggambaran jelek. Barat menganggap Islam sebagai agama liar, agama penghancur, dan pengacau. Ini telah terjadi pada Krisis Teluk, dan terulang lagi pada krisis sekarang ini, yang mereka namakan peristiwa September. Kesimpulannya, para ulama MENGUTUK tindakan tersebut, dan menyatakan Islam berlepas diri darinya. Pertanyaan para ulama itu haq.
Aku berharap dari mereka para pelaku, yang tidak mengerti tentang tujuan-tujuan Islam, dan tidak peduli dengan kerendahan dan kehinaan yang menimpa kaum muslimin, saya berharap Allah memberikan taufiq kepada mereka, dan menunjukkan kepada kepada kebenaran serta menjauhkan mereka dari jalan penyimpangan. Semoga Allah memberikan taufiq kepada kita dan mereka kepada hidayah dan arahan kebenaran.”

Terbaru

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Baca juga
Close
Back to top button