Fawaid

MACAM-MACAM PEMBAWA AL-QUR’AN

Membaca al-Qur’an termasuk sebaik-baik zikir dan para pembawanya tergolong manusia yang terbaik sebagaimana sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,

[sc_typo_arabic type=”regular” textalign=”right”] خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ الْقُرْآنَ وَعَلَّمَهُ[/sc_typo_arabic]

“Sebaik-baik kalian adalah orang yang mempelajari al-Qur’an dan mengajarkannya.” ( HR. al-Bukhari dari sahabat ‘Utsman bin ‘Affan radhiallahu ‘anhu)

Akan tetapi untuk mendapatkan predikat sebaik-baik manusia tidak cukup hanya membaca dan mempelajarinya, tentu di sana ada persyaratan yang lain seperti ikhlas dan mengamalkan isi kandungannya.

Berikut ini macam-macam pembawa al-Qur’an.

1. Orang yang membacanya sesuai dengan kaidah-kaidah membaca al-Qur’an dengan memahami ayat-ayatnya serta mengamalkannya. Berita-beritanya ia percayai, segala perintahnya ia laksanakan dan semua larangannya ia tinggalkan. Ia lakukan semua ini karena mengharap ridha Allah ‘azza wa jalla. Orang seperti ini tergolong manusia terbaik. Ia mulia di hadapan Allah ‘azza wa jalla dan terhormat di tengah-tengah manusia.

2. Orang yang menegakkan huruf-hurufnya, yakni ia membaca al-Qur’an sesuai dengan kaidah bacaannya, namun tidak menegakkan hukum-hukum al-Qur’an. Ini jenis orang yang merugi, kelak al-Qur’an akan menjadi penghujat atasnya.

3. Orang yang menjadikan al-Qur’an sebagai jembatan untuk meraih pengakuan di mata manusia dan untuk menggapai posisi duniawi. Ia tidak memuliakan al-Qur’an sebagaimana mestinya. Yang halal tidak dihalalkan dan yang haram tidak diharamkan. Orang seperti ini tak ada bedanya dengan orang yang bodoh.

4. Orang yang menjadikan al-Qur’an sebagai tangga untuk mendapatkan pekerjaan yang rendah, seperti seorang menghafal al-Qur’an agar kelak disewa pada banyak kesempatan. Tujuannya, ia bisa mendapatkan uang/materi darinya. Misalnya, ia disewa untuk membaca al-Qur’an pada acara-acara kematian dan di sisi kuburan. Seperti inilah bagiannya dari menghafal al-Qur’an. Apabila kita lihat akhlak kesehariannya, sangat bertolak belakang dari petunjuk al-Qur’an.

#pembawa_alquran
#majalah_asysyariah

dari Majalah “asy-Syari’ah” | No. 99/IX/1435/2014 | al-Ustadz Abdul Mu’thi Sutarman, Lc, hal. 67.

Terbaru

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back to top button