TAQWA DAN ILMU
asy-Syaikh al-Imam ‘Abdul ‘Aziz bin ‘Abdillah bin Baz rahimahullah,
“Manusia membutuhkan ilmu, bashirah, dan hidayah. Tidak ada cara untuk mencapai itu kecuali dengan TAQWA. Sebagaimana Firman Allah ‘Azza wa Jalla,
[sc_typo_arabic type=”regular” textalign=”right”] يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنْ تَتَّقُوا اللَّهَ يَجْعَلْ لَكُمْ فُرْقَانًا[/sc_typo_arabic]
“Wahai orang-orang beriman apabila kalian bertaqwa kepada Allah, niscaya Allah jadikan untuk kalian Furqan.” [ al-Anfal : 29 ]
makna al-Furqan sebagaimana dijelaskan oleh para ‘ulama adalah : cahaya yang dengannya bisa dibedakan antara al-Haq (kebenaran) dan kebatilan, antara hidayah dan kesesatan.
Tak tersembunyi bagi barangsiapa yang mau merenungkan, bahwa kesungguhan dalam menuntut ilmu dan tafaqquh (mempelajari/mendalami) agama TERMASUK KETAQWAAN. Dengan itu bisa diperoleh cahaya dan hidayah, yang keduanya itulah AL-FURQAN.”
[sc_typo_arabic type=”regular” textalign=”right”] والإنسان محتاج إلى العلم والبصيرة والهدى، ولا سبيل إلى ذلك إلا بالتقوى، كما قال عز وجل: يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنْ تَتَّقُوا اللَّهَ يَجْعَلْ لَكُمْ فُرْقَانًا، والفرقان كما قال أهل العلم: هو النور الذي يفصل به بين الحق والباطل، وبين الهدى والضلال.[/sc_typo_arabic]
[sc_typo_arabic type=”regular” textalign=”right”] ولا يخفى على من تأمل أن الاجتهاد في طلب العلم والتفقه في الدين من جملة التقوى، وبذلك يحصل النور والهدى، وهما الفرقان.[/sc_typo_arabic]