Fatawa

Tanya Jawab dengan asy-Syaikh ‘Ubaid al-Jabiri hafizhahullah, dalam kesempatan “AL-LIQA’ AL-MAFTUH” ke-13

( setiap ba’da Jum’at )
Jum’at 28 Muharram 1436 H

Bantahan terhadap Syubhat Muhammad al-Imam
“Kami tidak akan berperang hingga diutus seorang Nabi mengatakan kepada kami, ‘Berperanglah’!”

[sc_typo_arabic type=”regular” textalign=”right”] السؤال العاشِر:[/sc_typo_arabic]
[sc_typo_arabic type=”regular” textalign=”right”] يقول: قالَ أحدُهُم[/sc_typo_arabic]
[sc_typo_arabic type=”regular” textalign=”right”] إن بُعِثَ نبيّ وقالَ لنا قاتلوا مجموعة من المُسلمين سَنُقاتِل ولن نتراجع عن ذلك، أما كما سمِعت من جاء وأقامَ لهُ جَبهة وقام يُجرجرُ المُسلمين إلى القِتال أو أَسسَ لهُ حِزبًا وجرجرَ المُسلمينَ إلى القِتال وإلخ، هذه الطُرُق لا نقبلها ولا تُقبلَ عند الله، بل هي من الفِتَن العِظام والإنحراف الكبير،[/sc_typo_arabic]

[sc_typo_arabic type=”regular” textalign=”right”] فما تعليق فضيلَتُكُم على هذه المقولة؟[/sc_typo_arabic]

[sc_typo_arabic type=”regular” textalign=”right”] الإجابة:[/sc_typo_arabic]
[sc_typo_arabic type=”regular” textalign=”right”] كذّاب،[/sc_typo_arabic]
[sc_typo_arabic type=”regular” textalign=”right”] وما إخالهُ إلا جسرٌ للرافِضَة ولو شئتُ لسَميتُ ذلكم،[/sc_typo_arabic]

[sc_typo_arabic type=”regular” textalign=”right”] جسرُ البِدع، بل ومدخلٌ للكُفُر وقد رَددنا عَليه في ردّ منشور،[/sc_typo_arabic]

[sc_typo_arabic type=”regular” textalign=”right”] وهذه المقولة[/sc_typo_arabic]
[sc_typo_arabic type=”regular” textalign=”right”] ▪ أولًا تَضليل الصحابة ومن بعدهم ممن قاتلوا الخوارِج وجاهدوا الكُفار وفتّحوا بلادَهُم، وممن وقع تحت طائِلة هذه المَقولة الظالِمة الملعونة الفاجِرة أبوبكر الصديق- رضي الله عنه- قاتَلَ المُرتدين، وفتَحَ ما يسّرَ اللهُ لهُ من فتوح جاهَد، ثُمَّ عُمر-رضيَّ اللهُ عنه- فهو الذي دوّخَ الفُرس وأخشى أن يكون لهُ أخوال من الفُرس، أخشى ولو من بعيد، ثُمَّ عُثمان وهكذا، فهُم على هذه المقولة ضآلونَ مُضلِون، ثُمَّ من اعتقد ذلك كَفَر لأنهُ يُضللُ سادة الناس في هذه الأُمة بعد رسول الله -صلى اللهُ عليهِ وسلم-[/sc_typo_arabic]
[sc_typo_arabic type=”regular” textalign=”right”] ▪ وثانيًا هذه المقولة الظالِمة الفاجرة ولا تصدُر إلا من خبيث، لخبيث المُعتَقَد فاسِد ولو انتسبّ إلى العلِم ولو تتلمَذَ على شيخ فاضِل نعم تُشبه قولة الرافِضة عليهم لعائن الله لا يرون القتال حتى يخرج المهدي المُنتظَر في السرداب، سرداب يقولون لعلّ الفأر لا يدخُل منه فكيف رجُل! هذا الإمام، هذا شيطان، شيطانُهُم هذا وليس من الإئمة، صاحِب السرداب إمام من أئمة المُسلمين لا يفعلُ هذا، نعم[/sc_typo_arabic]
[sc_typo_arabic type=”regular” textalign=”right”] ▪ ثالِثًا أجمَعَ المسلمون على قِتال الروافِض والخوارِج إذا فارقوا الجماعة نقلَّ هذا شيخ الإسلام ابن تيمية، [/sc_typo_arabic]
[sc_typo_arabic type=”regular” textalign=”right”] ▪ الأمر الرابِع هذا يُسوِق الآن للرافِضة ويُقوي قولهُ هذا شُبهته.[/sc_typo_arabic]
[sc_typo_arabic type=”regular” textalign=”right”] ▪ الأمرُ الخامِس هذا يطعنُ في أهلِ الغَيرة والحَميّة والشجاعة ورفع راية الجهاد ضد الحوَثة الفجرة الكفرة في كتاف وغيرها من اليَمَن- نسأل الله العافية والسلامة- نعم، {فَإِنَّهَا لَا تَعْمَى الْأَبْصَارُ وَلَكِنْ تَعْمَى الْقُلُوبُ الَّتِي فِي الصُّدُور} [الحج 46][/sc_typo_arabic]
[sc_typo_arabic type=”regular” textalign=”right”] هذا قلبهُ أعمى، نعم،[/sc_typo_arabic]

[sc_typo_arabic type=”regular” textalign=”right”] فيجِبُ على حاكمهِ أن يستتيبه فإن تاب وإلا ضُربت عُنقه[/sc_typo_arabic]

[sc_typo_arabic type=”regular” textalign=”right”] أقل أمر إنهُ فاسِق، أهلُ الغيرة على دين الله، وأهلُ الحميّة لدين الله تكاتفوا حتى قهرَ اللهُ على إيديهِم الحَوَثَة، نعم،[/sc_typo_arabic]

[sc_typo_arabic type=”regular” textalign=”right”] الحَوَثَة تَعدّوا على كِتاف وغيرها، وأفتى -ولله الحمد- معنا من أفتى من أهل العلِم بجوازِ قتالِهِم، نعم، فهذا يطعَنُ في إخوانه الفُضلاء الأخيار، من رجال الشهامة والشجاعة والحميّة الذينَ انبّروا للرافضة الكُفار الملاعين فقهروهم ولله الحمد، نعم. غيرَ إنَّ الحجوري الضآل المُضِل المخذول خَذَلَ المُجاهدين وذلكَ أنهُ أَمرَهُم -أعني أتباعهُ من الجُهّال- أن يصدّوا عن المركز خلوكم هكذا مع المركز، والمركز فيهِ رجل يقرأَ في كتاب الطهارة أظن من بلوغ المرام أو غيرهِ وليس حولهُ أحد أُنظروا ![/sc_typo_arabic]

[sc_typo_arabic type=”regular” textalign=”right”] هذا الظاهر أظنهُ بل أتيّقَن أنهُ مدسوسٌ آخَر على أهل السُنة وعلى دعوة الشيخ مُقبِل -رحمهُ الله- نعم.[/sc_typo_arabic]

terjemahan:

BANTAHAN TERHADAP SYUBHAT MUHAMMAD AL-IMAM

“Kami tidak akan berperang hingga diutus seorang Nabi mengatakan kepada kami, ‘Berperanglah’!”
dari :

Tanya Jawab dengan asy-Syaikh ‘Ubaid al-Jabiri hafizhahullah,
dalam kesempatan “AL-LIQA’ AL-MAFTUH” ke-13
( setiap ba’da Jum’at )
Jum’at 28 Muharram 1436 H / 21 November 2014 M

Pertanyaan kesepuluh :
Ada seorang yang mengatakan : “Apabila diutus seorang nabi dan mengatakan kepada kita “Peranginglah sejumlah kaum muslimin” niscaya kami akan berperang dan tidak akan rujuk darinya. Adapun seperti yang kalian dengar, ada orang yang datang kemudian membuat fron pertempuran dan memprovokasi kaum muslimin untuk berperang. Atau mendirikan sebuah partai untuk itu, dan memprovokasi kaum muslimin untuk berperang … dst. Cara-cara seperti ini tidak bisa kita terima, dan TIDAK AKAN DITERIMA OLEH ALLAH. Itu termasuk fitnah dan penyimpangan yang sangat besar.”

Bagaimana penjelasan Anda terhadap pernyataan tersebut?

Asy-Syaikh ‘Ubaid al-Jabiri hafizhahullah menjawab :
“BENAR-BENAR PENDUSTA. Aku tidak mengira dia itu kecuali merupakan JEMBATAN bagi RAFIDHAH. Kalau aku mau, aku bisa menyebutkan nama orang itu!! (yakni nama orang yang mengucapkan syubhat yang disebutkan dalam pertanyaan, pen).
Itu adalah JEMBATAN untuk BERBAGAI BID’AH, bahkan merupakan PINTU MASUK KEKUFURAN. Sungguh aku telah membantahnya dalam sebuah bantahan yang sudah tersebar.

Pernyataan tersebut :
1 PERTAMA : Menyatakan sesat terhadap para shahabat dan generasi setelahnya yang telah memerangi Khawarij, dan berjihad melawan orang-orang kafir, dan membebaskan banyak negeri.
Termasuk yag terkenai ucapan yang ZHALIM, TERLAKNAT, dan FAJIR tersebut adalah :
▪ Abu Bakr ash-Shiddiq radhiyallahu ‘anhu yang memerangi orang-orang murtad, dan membuka (membebaskan) negeri-negeri yang Allah mudahkan baginya, beliau benar-benar berjihad.
▪Kemudian (yang terkenai ucapan tersebut berikutnya) adalah ‘Umar radhiyallahu ‘anhu . Dialah yang telah menaklukkan Persia.
Aku khawatir orang ini (yang mengatakan ucapan fajir dan zhalim tersebut, pen) masih punya paman-paman dari kalangan orang-orang Persia, aku khawatir (dia punya hubungan kekerabatan tersebut) walaupun jauh.
▪Kemudian (yang juga terkenai ucapan fajir tersebut adalah) ‘Utsman bin ‘Affan.
Mereka semua, menurut ucapan tersebut – adalah orang-orang sesat dan menyesatkan.
Kemudian barangsiapa meyakini (ucapan fajir) tersebut maka dia kafir, karena ucapan itu menyatakan sesat manusia-manusia besar di umat ini setelah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam.

2 KEDUA : Ucapan zhalim dan fajir ini tidak akan keluar kecuali dari orang yang keji, akibat keyakinan yang keji dan rusak, walaupun dia menisbahkan dirinya kepada ilmu, walaupun berguru kepada seorang syaikh yang mulia. Ucapan ini menyerupai ucapan Rafidhah. Kaum Rafidhah semoga Allah melaknat mereka, tidak memandang adanya perang sampai keluarnya “Al-Mahdi” yang ditunggu-tunggu kedatangannya dari sebuah terowongan bawah tanah. Terowongan yang dikatakan tikus pun tidak akan bisa memasukinya, maka bagaimana manusia??! Apakah ini seorang imam??! Ini adalah Syaithan. Syaithannya mereka, bukan imam. Seorang imam kaum muslimin tidak akan melakukan hal ini.

3 KETIGA : Kaum muslimin sepakat untuk memerangi kaum Rafidhah dan Khawarij ketika mereka menyempal dari al-Jama’ah. Hal ini sebagaimana dinukil oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah

4 KEEMPAT : Pernyataan ini sekarang menggembirakan kaum Rafidhah, dan ucapannya itu menguatkan syubhatnya.

5 KELIMA : Pernyataan tersebut mencela orang yang memiliki semangat, ksatria, dan pemberani, mengangkat bendera Jihad melawah Kaum Hutsiyyin yang fajir dan kafir di Kitaf dan tempat lainnya di negeri Yaman. Kita memohon kepada Allah penjagaan dan keselamatan.
Allah berfirman (artinya) “Sesunggunya bukanlah mata yang buta, namun yang buta adalah hati yang ada dalam dada.” (al-Hajj : 46)

ORANG INI HATINYA BUTA.
Maka WAJIB atas pemerintah untuk MEMINTANYA BERTAUBAT. Kalau tidak mau bertaubat, maka dipukul lehernya.

Minimalnya, orang ini FASIQ.
Mereka, orang-orang yang bersemangat untuk membela agama dan para pemberani demi membela agama Allah, mereka saling bahu membahu hingga Allah kalahkan kaum Hutsiyyin (Syi’ah Rafidhah) melalui tangan-tangan mereka.
Kaum Hutsiyyin menyerang Kitaf dan lainnya. Kami dan para ‘ulama telah berfatwa tentang bolehnya memerangi mereka – walillahi al-hamdu

Namun orang ini justru malah MENCELA saudara-saudaranya yang utama dan mulia, para ksatria gagah berani, yang tampil menghadang kaum Rafidhah kafir terlaknat, yang kemudian berhasil mengalahkan Rafidhah. Alhamdulillah.

Namun al-Hajuri yang sesat menyesatkan serta terhina, telah menyia-nyiakan para mujahidin. Yaitu dia memerintahkan mereka – yakni para pengikutnya yang bodoh – untuk meninggalkan markiz. Dia membiarkan kalian sedemikan rupa, bersama markiz.
Markiz tersebut (yakni Dammaj, pen) padanya ada seorang yang mengajar Kitab Thaharah, aku kira dari Bulughul Maram atau lainya. Tidak ada seorang pun di sekitarnya. Lihatlah. Ini yang tampak, aku menduga – bahkan aku yakin dia itu PENYUSUP LAINNYA LAGI terhadap dakwah Ahlus Sunnah dan terhadap dakwah asy-Syaikh Muqbil rahimahullah.

unduh

 

 

sumber http://ar.miraath.net/fatwah/10390

WhatsApp Miratsul Anbiya Indonesia

Terbaru

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back to top button