Info Taklim

ARAB SAUDI DAN WAHABISME (3)

Samahatu asy-Syaikh al-‘Allamah ‘Abdul ‘Aziz bin ‘Abdillah bin Baz rahimahullah,

Tanya :
“Apakah itu Wahabiyyah (Wahabisme)? Apakah itu merupakan madzhab kelima, ataukah mengikuti salah satu dari madzhab yang empat?”

Jawab :
“Kata ini digunakan oleh banyak orang untuk dakwah yang ditegakkan oleh asy-Syaikh al-Imam Muhammad bin ‘Abdil Wahhab bin Sulaiman at-Tamimi al-Hanbali rahimahullah. Orang-orang menyebut beliau dan para pengikutnya dengan sebutan “Wahabi”.

Setiap orang yang memiliki ilmu paling rendah sekalipun telah tahu tentang gerakan dakwah asy-Syaikh Muhammad bin ‘Abdil Wahhab. Bahwa beliau berdakwah menyebarkan tauhid yang murni, dan memperingatkan dari kesyirikan dengan berbagai macamnya, seperti bergantung kepada orang-orang yang sudah mati, atau kepada pohon dan batu, serta yang lainnya.

Beliau dalam hal aqidah berjalan di atas madzhab Salafush Shalih. Dalam masalah pembahasan hukum-hukum yang bersifat cabang, beliau mengikuti madzhab al-Imam Ahmad bin Hanbal asy-Syaibani rahimahulllah. Hal ini sebagaimana ditunjukkan oleh kitab-kitab karya beliau dan fatwa-fatwa beliau, serta kitab-kitab para pengikut beliau, baik dari putra-putra maupun cucu-cucu beliau, dan yang lainnya. Semuanya telah tercetak dan tersebar di tengah umat.

al-Imam Muhammad bin ‘Abdil Wahhab menegakkan dakwahnya pada waktu keterasingan Islam benar-benar kuat dan menggelayuti Jazirah Arabia dan wilayah-wilayah lainnya. Kecuali yang Allah kehendaki untuk dicabut kebodohan darinya.

Di Jazirah Arabia ketika itu tersebar penyembahan terhadap berhala-berhala yang dijadikan sebagai tandingan bagi Allah.

Maka tidak ada pilihan bagi asy-Syaikh Muhammad bin ‘Abdil Wahhab kecuali harus menyingsingkan lengan baju, bekerja keras, dan berjuang serta mengerahkan segala kemampuannya untuk menumpas berbagai penyimpangan yang terjadi. Untuk itu beliau mengunakan berbagai sarana agar bisa menyebarkan Tauhid yang bersih dari khurafat di tengah-tengah umat.

Merupakan nikmat Allah, tatkala Allah berikan taufiq kepada al-Imam Muhammad bin Su’ud pimpinan negeri Dir’iyyah pada waktu itu untuk mau menerima dakwah ini. Sehingga beliau pun berjalan bersama asy-Syaikh Muhammad bin ‘Abdil Wahhab di jalan dakwah. Beliau dan anak-anaknya, serta semua yang berada di bawah pemerintahan beliau, juga para pengikutnya dalam kebaikan ini. Semoga Allah memberikan balasan kepada mereka dengan segala kebaikan, dan mengampuni mereka. Serta memberikan taufiq keturunan mereka semuanya kepada segala amal yang padanya terdapat keridhaan-Nya dan kebaikan untuk hamba-hamba-Nya.

Wilayah Jazirah Arabia terus hidup di bawah naungan dakwah penuh kebaikan ini hingga hari ini.

Dakwah asy-Syaikh Muhammad bin ‘Abdil Wahhab merupakan dakwah yang sesuai dengan Kitabullah dan Sunnah Rasul-Nya. Wahabiyyah bukanlah madzhab kelima sebagaimana yang disangka oleh orang-orang yang tak mengerti atau menentang. Namun dia adalah dakwah kepada Aqidah Salafiyyah dan pembaharuan terhadap tonggak-tonggak Islam dan Tauhid yang telah hilang di Jazirah Arabia sebagaimana telah lalu penjelasannya.”

http://www.alifta.net/Fatawa/fatawaDetails.aspx?languagename=ar&View=Page&PageID=67&PageNo=1&BookID=4

#wahabisme #wahabiyyah #arabsaudi #saudiarabia
#dakwahsalafiyyah #tauhid #aqidah #aqidahsalafiyyah
#binBaz #kunjunganrajasalmankeindonesia
#sambut_raja_salman_ke_indonesia

Terbaru

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Baca juga
Close
Back to top button