FiqihTanya Jawab

APABILA SHALAT TIDAK KHUSYU’

Fadhilatu asy-Syaikh al-‘Allamah Shalih bin Fauzan bin ‘Abdillah al-Fauzan hafizhahullah,

Tanya :

“Apa yang harus dilakukan oleh orang yang tidak khusyu dalam shalatnya? Apakah shalatnya diterima?”

Jawab :

“Shalatnya tidak diperintah untuk diulangi, karena dia telah melaksanakan shalat. Khusyu’ tidak termasuk syarat, rukun, maupun kewajiban-kewajiban shalat. Hanya saja khusyu’ merupakan RUHNYA SHALAT. Sehingga shalat tidak akan diterima apabila tanpa khusyu’ atau kehadiran hati. Shalat tidak diterima tanpa kehadiran hati. Tidak ada untuk seseorang pahala dari shalatnya kecuali apa yang ia pahami dari shalatnya dan hatinya hadir padanya. Sehingga wajib atas setiap muslim untuk menyadari perkara ini. Dia harus menjauhi hal-hal yang menyibukkan, yang bisa memalingkannya dari khusyu’. Oleh karena itu Nabi – shallallahu ‘alaihi wa sallam – melarang shalat ketika makan hadir dihidangkan, karena itu akan menyibukkan pikirannya. Beliau juga melarang shalat ketika seseorang menahan kencing atau hajat besar, karena itu juga bisa menyibukkan. Jadi seseorang masuk dalam shalat harus dalam keadaan pikirannya kosong (dari berbagai hal yang bisa memalingkannya dari shalat, pen), pada tempat dan waktu yang tepat supaya tenang dalam shalatnya (sebagaimana ketentuan syari’at, pen).”

sumber http://alfawzan.af.org.sa/node/13616

[sc_typo_arabic type=”regular” textalign=”right”] ماذا يفعل من لا يخشع في الصلاة[/sc_typo_arabic]

[sc_typo_arabic type=”regular” textalign=”right”] للفضيلة الشيخ العلاّمة/صالح بن فوزان بن عبدالله الفوزان حفظه الله تعالى ورعاه[/sc_typo_arabic]

[sc_typo_arabic type=”regular” textalign=”right”] الـسُــوال :-[/sc_typo_arabic]
[sc_typo_arabic type=”regular” textalign=”right”] ماذا يفعل من لا يخشع في الصلاة ، وهل تكون الصلاة مقبولة ؟[/sc_typo_arabic]

[sc_typo_arabic type=”regular” textalign=”right”] الــجَــوابُ:[/sc_typo_arabic]

[sc_typo_arabic type=”regular” textalign=”right”] ” الصلاة لا يؤمر بإعادتها لأنه صلى [/sc_typo_arabic]
[sc_typo_arabic type=”regular” textalign=”right”] ولكن الخشوع هذا ليس من شروطها وأركانها وواجباتها [/sc_typo_arabic]
[sc_typo_arabic type=”regular” textalign=”right”] إنما هو روحها[/sc_typo_arabic]

[sc_typo_arabic type=”regular” textalign=”right”] فلا تقبل صلاة بغير خشوع أو حضور قلب،لا تقبل بغير حضور قلب [/sc_typo_arabic]
[sc_typo_arabic type=”regular” textalign=”right”] وليس له من صلاته إلا ما عقل منها وحضر قلبه فيه منها[/sc_typo_arabic]

[sc_typo_arabic type=”regular” textalign=”right”] فيجب على المسلم أن يتنبه لهذا الأمر، وعليه أن يتجنب الشواغل التي تشغله عن الخشوع[/sc_typo_arabic]

[sc_typo_arabic type=”regular” textalign=”right”] ولهذا نهى النبي صلى الله عليه وسلم عن الصلاة بحضرة طعام لأنه يشغله [/sc_typo_arabic]
[sc_typo_arabic type=”regular” textalign=”right”] ونهى عن أن يصلي وهو يدافع أحد الأخبثين البول والغائط ، لأنها شواغل[/sc_typo_arabic]

[sc_typo_arabic type=”regular” textalign=”right”] فعلى الإنسان أن يدخل الصلاة وهو فارغ البال وفي مكانٍ وزمانٍ مناسب لراحته في الصلاة .[/sc_typo_arabic]

#khusyu’ #shalat #Al_Fauzan

Terbaru

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back to top button