Fatawa

HUKUM MENGGAMBAR/MEMOTRET DENGAN KAMERA & HUKUM MENYIMPANNYA

Tanya :
“Menggambar/memotret dengan kamera hukumnya haram ataukah tidak mengapa atas pelakunya? “

Jawab :
“Iya, menggambar dengan kamera atau pun alat lainnya hukumnya HARAM. Pelakunya WAJIB untuk bertaubat dan memohon ampun kepada Allah, serta dia harus menyesal atas apa yang dia perbuat dan dia berjanji tidak akan mengulanginya lagi.

Fatwa al-Lajnah ad-Da’imah li al-Buhuts al-‘Ilmiah wa al-Ifta’.
Fatwa no. 3592

[sc_typo_arabic type=”regular” textalign=”right”] س8: هل التصوير بالكاميرا حرام أم لا شيء على فاعله؟[/sc_typo_arabic]

[sc_typo_arabic type=”regular” textalign=”right”] ج8: نعم، تصوير ذوات الأرواح بالكاميرا وغيرها حرام، وعلى من فعل ذلك أن يتوب إلى الله ويستغفره ويندم على ما حصل منه ولا يعود إليه.[/sc_typo_arabic]
[sc_typo_arabic type=”regular” textalign=”right”] وبالله التوفيق. وصلى الله على نبينا محمد ، وآله وصحبه وسلم.[/sc_typo_arabic]
[sc_typo_arabic type=”regular” textalign=”right”] اللجنة الدائمة للبحوث العلمية والإفتاء[/sc_typo_arabic]

http://www.alifta.net/Fatawa/FatawaSubjects.aspx?languagename=ar&View=Page&HajjEntryID=0&HajjEntryName=&RamadanEntryID=0&RamadanEntryName=&NodeID=7463&PageID=368&SectionID=3&SubjectPageTitlesID=21797&MarkIndex=8&0

Dalam fatwa lainnya, al-Lajnah ad-Da’imah menegaskan bahwa yang dimaksud adalah “Gambar Makhluk Bernyawa”.

Berikut petikannya :

TIDAK BOLEH menggambar makhluk bernyawa dengan menggunakan kamera ataupun alat-alat gambar lainnya. Tidak boleh pula MENYIMPAN gambar makhluk bernyawa, juga tidak boleh membiarkannya. Kecuali jika karena darurat, seperti Foto pada kartu identitas (KTP atau lainnya, pen), atau Paspor. Jika untuk itu, maka boleh menggambar/memotret dan membiarkannya, karena memang ada kebutuhan yang darurat.”

Fatwa al-Lajnah ad-Da’imah li al-Buhuts al-‘Ilmiah wa al-Ifta’.
Fatwa no. 2358

[sc_typo_arabic type=”regular” textalign=”right”] لا يجوز تصوير ذوات الأرواح بالكاميرا أو غيرها من آلات التصوير، ولا اقتناء صور ذوات الأرواح ولا الإِبقاء عليها إلاَّ لضرورة كالصور التي تكون بالتابعية أو جواز السفر، فيجوز تصويرها والإِبقاء عليها للضرورة إليها.[/sc_typo_arabic]

[sc_typo_arabic type=”regular” textalign=”right”] اللجنة الدائمة للبحوث العلمية والإفتاء[/sc_typo_arabic]

http://www.alifta.net/Fatawa/fatawaDetails.aspx?BookID=3&View=Page&PageNo=1&PageID=365

Majmu’ah Manhajul Anbiya

Terbaru

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back to top button