Info Taklim

KECAM #JASTA [ Justice Against Sponsors of Terrorism Act ]

Dewan Kerja Sama Negara Teluk (GCC) pada Senin (12/9/2016) mengecam aturan Undang-undang Keadilan bagi Sponsor Terorisme (JASTA). Hal itu karena aturan tersebut memberikan kesempatan pada keluarga korban serangan 11 September atau nine eleven menuntut Arab Saudi atas dampak kerusakan.

Kepala dari enam negara GCC mengatakan, ketentuan tersebut “bertentangan dengan dasar dan prinsip yang melandasi hubungan antarnegara dan kedaulatan yang dimiliki tiap pihak”“Aturan semacam itu akan berdampak buruk pada kerja sama internasional menanggulangi terorisme,” kata Sekretaris Jenderal GCC.

Saudi MEMBANTAH keterlibatan mereka dalam serangan 11 September 2001 di World Tread Center (WTC) dan Pentagon. Menteri Luar Negeri Saudi Adel al-Jubeir menyatakan keberatan negaranya dengan kebijakan tersebut. Menurut Jubeir hal itu bertentangan dengan prinsip-prinsip hubungan internasional.

“Apa yang dilakukan (Kongres) melucuti prinsip kekebalan berdaulat yang akan mengubah dunia dari hukum internasional menjadi hukum rimba,” katanya.

Sementara itu, Putra Mahkota Kerajaan Saudi Arabia, Muhammad bin Nayef, dalam pidatonya di hadapan sidang tahunan Majelis Umum PBB ke-71 yang berlangsung di AS pekan lalu (22 September 2016 M), menegaskan : “Saudi Arabia memegang peran penting dalam MEMERANGI TERORISME. Saudi merupakan negara paling awal yang menyatakan PERANG TERHADAP TERORISME, dan ini sudah dinyatakan sejak lama. Sejak tahun 1992 Saudi harus berhadapan dengan lebih dari 100 kali aksi teror, di antaranya 18 aksi dilancarkan oleh unsur yang terkait secara struktural dengan negara regional.”

Muhammad bin Nayef juga menjelaskan bahwa Saudi melakukan itu sebagai pelaksanaan dari kesepakatan antara negara-negara arab dalam menangkal terorisme jauh sebelum peristiwa 11 September. Saudi terus menyatakan perang terhadap organisasi-organisasi teroris, dan tidak tidak toleransi sama sekali dalam hal ini. Dalam kesempatan itu pula, Muhammad bin Nayef menyampaikan bahwa Saudi dan masyarakat dunia merasa aneh dengan keluarnya undang-undang di AS yang memberangus prinsip terpenting dalam hukum international, yaitu prinsip kedaulatan dan kepemimpinan masing-masing negara. Dalam pidato itu pula, Muhammad bin Nayef mengatakan bahwa memerangi terorisme merupakan tanggung jawab bersama negara-negara di seluruh dunia. Sungguh pidato Putra Mahkota Saudi ini mendapat mendapat pujian dan penghargaan dunia international. Di antaranya seperti yang disampaikan oleh ketua delegasi Pakistan, bahwa pidato Bin Naif mengungkapkan hal yang tepat berkaitan dengan perang terhadap terorisme.

“Pidato Bin Naif di Majelis Umum PBB sangat tepat. Perang terhadap terorisme memang harus menjadi tanggung jawab bersama, dunia internasional. Pakistan telah bergabung dengan aliansi militer Islam melawan terorisme,” ucapnya.

dirangkum dari berbagai sumber

Terbaru

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Baca juga
Close
Back to top button