Rudud

MENEPIS TUDUHAN DUSTA terhadap ASY-SYAIKH HANI hafizhahullah

Assalamu’alaikum warahmatullahi wa barakaatuh

Hayyakumullah, wahai saudara-saudaraku semuanya. Terkait dengan apa yang dinukil oleh “al-Akh” dari asy-Syaikh Hani bin Braik, bahwa beliau tidak ada kaitannya dengan “al-Jum’iyyah al-Khairiyyah li Tahfizh al-Qur’an al-Karim” (Perkumpulan Sosial Tahfizh al-Qur’an al-Karim). Aku katakan – dan Allah menyaksikan atas ucapanku – : “Syaikhuna Hani hafizhahullah TELAH BENAR DALAM HAL INI. Aku bekerja di lembaga “Tahfizh al-Qur’an” tersebut di propinsi itu, di salah satu perkumpulannya. Asy-Syaikh Hani datang ke propinsi pada bulan Sya’ban tahun 1433 H, yakni dua tahun setengah yang lalu. Beliau datang membawa anak-anaknya agar dididik menghafal al-Qur’an di perkumpulan yang kebetulan aku bekerja di situ. Perkumpulan tersebut mayoritasnya adalah awam, tidak mengerti apa-apa. Asy-Syaikh Hani menyampaikan sekian kali muhadharah, sehingga masyarakat awam dan lainnya mengambil faidah dari ilmu dan dakwah asy-Syaikh Hani. Beliau mensyarah “Umdatul Ahkam”, “al-Baiquniyyah”, dan lainnya. Beliau juga ada dars harian di masjidnya, dars tentang aqidah dan fiqh. Di antara yang turut hadir dalam dars beliau adalah Kepala Lembaga Wakaf Propinsi. Jadi, asy-Syaikh Hani hafizhahullah adalah sebagaimana yang beliau katakan, TIDAK TERMASUK ORANG YANG BEKERJA DI JUM’IYYAH. Namun beliau DIPANGGIL untuk memberikan muhadharah dan durus, serta dars “al-Qaidah an-Nuraniyyah” (tuntunan belajar membaca al-Qur’an, pen) untuk para pengajar halaqah-halaqah Talqin di Jum’iyyah. Asy-Syaikh Hani – barakallahu fihi – seorang yang senantiasa memberikan faidah terhadap orang yang salah. Di Propinsi tersebut tidak ada ‘ulama. Setiap orang yang meminta fatwa, maka dikirimlah (permintaannya) kepada asy-Syaikh Hanim

Di Propinsi banyak tersebar Paham Takfir di tengah-tengah para pemuda. Maka asy-Syaikh Hani MEMERANGI paham tersebut dalam khutbah-khutbah dan durusnya. Hingga sebagian para pemuda pun mengerti bahwa paham tersebut menyimpang. Aku kumpulkan orang yang ingin mendebat beliau dari kalangan para khatib propinsi. Lalu dikatakan kepada mereka bahwa telah disiapkan waktu untuk bertemu dengan asy-Syaikh Hani, supaya kalian mengetahui al-Haq. Asy-Syaikh Hani juga ada khutbah-khutbah tentang pemikiran tersebut, bisa Anda dapatkan di Miratsul Anbiya (ar.miraath.net) Juga, yang aku ketahui tentang asy-Syaikh Hani – dan aku adalah salah seorang murid dekat beliau – Bahwa beliau (asy-Syaikh Hani) tidaklah berbicara, tidak keluar, dan tidak pula masuk, kecuali bedasarkan MUSYAWARAH dengan KIBARUL ‘ULAMA, seperti asy-Syaikh Rabi, dan asy-Syaikh ‘Ubaid. Sampai-sampai urusan safar-safarnya juga di bawah MUSYAWARAH dengan para ‘ulama tersebut. Demikian pula durus beliau di luar Saudi, beliau diutus oleh asy-Syaikh Al-‘Allamah Rabi. Ini cukup sebagai kebanggaan bagi beliau, yaitu bahwa beliau BERJALAN BERSAMA ‘ULAMA KIBAR. Benarlah asy-Syaikh dalam apa yang beliau ucapkan, bahwa Jum’iyyah tersebut di bawah Kementrian Wakaf. Demikian, wallahu a’lam.

Kalau seandainya pada asy-Syaikh Hani ada sikap basa-basi, atau senang duduk dengan para hibiyyin, serta bersikap lembek seperti kata mereka, niscaya akan aku jelaskan. Aku adalah seorang salafy yang paling dekat dengan beliau. Beliau mengajarkan kepadaku untuk tidak ta’ashhub kepada tokoh, bahkan aku harus mengucapkan al-Haq walaupun terhadap diriku sendiri. Asy-Syaikh Hani benar-benar TERPISAH dari mereka. Beliau sejak Shubuh hingga Isya berada di maktabahnya, berkutat dengan kitab-kitab, dan computer di masjidnya. Terkadang beliau kembali ke rumah ba’da zhuhur hingga ‘Ashar, namun seringnya tidak pulang. Inilah yang aku ketahui. Allah sebagai saksi. Washallahumma wa sallam ‘ala Nabiyyina Muhammad. Mohon maaf jika terlalu panjang dan susunan kalimatnya tidak teratur.

Saudara kalian
Mahmud bin Hasan La’mam
17 Shafar 1436 H
WhatsApp Miratsul Anbiya Indonesia

Terbaru

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back to top button