Sejarah

ARAB SAUDI DAN WAHABISME (1)

Rencana lawatan Raja Arab Saudi, Salman bin ‘Abdul ‘Aziz Aalu Su’ud, ke Indonesia insya Allah pada 1-9 Maret 2017 mendatang mendapat sambutan luas dari kaum muslimin Indonesia.

Namun sangat disayangkan, ternyata ada segelintir pihak yang tidak suka dan resah dengan kedatangan Raja negara yang berbendera kalimat tauhid ini. Salah satu penilaian yang didengungkan oleh segelintir pihak tersebut, bahwa kunjungan ini merupakan ekspansi wahabisme (wahabiyyah).

Stigma Wahabisme seakan sulit dilepaskan dari negara Arab Saudi. Stigma itu sengaja dimunculkan untuk menciptakan kesan negatif terhadap negara pengibar panji-panji Tauhid ini.

Maka butuh adanya pencerahan kepada umat Islam tentang apa itu Wahabisme. Karena banyak dari kaum muslimin kadung benci kepada “Wahabisme” tanpa tahu apa hakekatnya.

Berikut penjelasan Samahatu asy-Syaikh al-‘Allamah ‘Abdul ‘Aziz bin Baz rahimahullah,

“Sungguh telah Allah siapkan untuk Islam semenjak masa Rasulullah hingga hari ini para ulama pembaharu yang menyampaikan Islam kepada umat, menjelaskan hukum-hukumnya, membelanya, dan memberikan solusi dengannya atas berbagai persoalan dan urusan umat manusia, serta mengambil kesimpulan-kesimpulan hukum untuk setiap kejadian yang tidak didapatkan nash dalil padanya.

Para ulama pembaharu tersebut memiliki pengaruh yang sangat menonjol dalam menguatkan wibawa agama di hadapan umat manusia, menghilangkan berbagai kerancuan dan keragu-raguan, dan memerangi berbagai macam maksiat dan bid’ah, serta mengajak umat manusia kepada jalan yang Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam dan para shahabatnya berada di atasnya.

Demikianlah para ulama pembaharu tersebut memiliki pengaruh yang kuat dalam hal itu, yang darinya membuahkan kekuatan masyarakat muslim, kemajuan umat Islam, dan persatuan barisan kaum muslimin.

Di antara para tokoh dai pembaharu yang paling menonjol adalah Al-Imam asy-Syaikh Muhammad bin ‘Abdul Wahhab, sang mujaddid (pembaharu) abad ke-12 hijriyah, semoga Allah merahmatinya.

Allah telah memberikan taufiq kepada beliau untuk menegakkan dakwah perbaikan/pembaharuan yang sangat besar. Dakwah yang beliau tegakkan telah berhasil mengembalikan kekuatan, kemurnian, dan pengaruh Islam. Dengannya Allah bersihkan Jazirah Arabia dari kesyirikan dan bid’ah, dengannya pula Allah beri mereka hidayah ke jalan yang lurus.

Pengaruh dakwah penuh barakah ini meluas sampai ke banyak penjuru dunia Islam, dan sejumlah ulama padanya terpengaruh dengan dakwah ini.

Di antara sebab terkuat suksesnya dakwah ini, tatkala Allah jadikan untuknya pemerintah yang percaya terhadapnya, membela dan mendukung para da’inya. Yaitu pemerintahan Aalu Su’ud (Keluarga Su’ud), sejak al-Imam al-Mujahid Muhammad bin Su’ud, kemudian dilanjutkan oleh anak cucunya sepeninggal beliau.”

http://www.alifta.net/Fatawa/fatawaDetails.aspx?languagename=ar&View=Page&PageID=69&PageNo=1&BookID=4

#wabisme #wahabiyyah #arabsaudi #saudiarabia
#Aalusuud #rajasalman #binBaz #syirik #bidah
#kunjunganrajasalmankeindonesia
#sambut_raja_salman_ke_indonesia

Terbaru

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back to top button