Info Taklim

PETIKAN-PETIKAN MUHADHARAH ASY-SYAIKH ‘ALI BIN HUSAIN ASY-SYARAFI AL-HUDZAIFI

1. Urutan Safar/Rihlah mulai dari ‘Aden ke Seyun lewat jalan darat. Lalu dilanjutkan ke Amman, Abu Dhabi, lalu ke Malaysia, kemudian Indonesia. Demikian jalur berangkat dan kembali.

2. Indonesia adalah salah satu negara Islam terbesar dari sisi jumlah penduduknya. Prosentase penduduknya yang terbesar adalah muslimin. Di Indonesia terdapat banyak bahasa dan agama.

3. Kami bersyukur kepada Allah atas nikmat Islam yang tak ternilai harganya. Sementara banyak dari umat manusia yang tenggelam dalam peribadatan kepada kuburan dan berhala.

4. Di antara kebaikan negara Malaysia : waspada terhadap Syiah. Mereka menyadari bahwa Syiah adalah PENDUSTA terhadap Allah dan Rasul-Nya, dan mereka menjadikan agamanya sebagai senda gurau dan mainan. Berlindung di balik kedok cinta ahlul bait, padahal mereka adalah PARA PERUSAK dan PARA PENGHANCUR.

5. Daurah Umum dilaksanakan di Propinsi Yogyakarta. Dihadiri oleh kurang lebih 13 ribu orang. Mereka hadir untuk mengambil faidah dan mendengar nasehat-nasehat dari para masyaikh, yaitu : • asy-Syaikh ‘Ali bin Husain al-Hudzaifi • asy-Syaikh Zakariyya bin Syu’aib al-‘Adeni • asy-Syaikh Shalah Kentusy al-‘Adeni — hafizhahumullah ta’ala

6. Kemudian para masyaikh safar ke pulau-pulau lain, untuk menyampaikan Muhadharah (Safari Dakwah di beberapa kota besar, pen). asy-Syaikh ‘Ali al-Hudzaifi berangkat ke Ambon. Mayoritas penduduknya adalah Nashara (Kristen). Di sana beliau menyampaikan tiga kali muhadharah, di antaranya dihadiri oleh pihak Depag dan Kodam. asy-Syaikh ‘Ali menyebutian bahwa pada tahun 2000 M terjadi pembantain berdarah terhadap kaum muslimin oleh orang-orang Kristen. Ahlus Sunnah Salafiyyun ketika itu menegakkan jihad, dengan berdasarkan fatwa dari asy-Syaikh Rabi’, asy-Syaikh an-Najmi, asy-Syaikh Muqbil, dan asy-Syaikh Muhammad bin Hadi al-Madkhali. Mereka berhasil meraih kemenangan besar. (Biidznillah)

7. Kemudian asy-Syaikh melanjutkan perjalanan ke Makassar, juga untuk menyampaikan muhadhrah. Lalu ke pulau Bali, yang mayoritas penduduknya adalah musyrikin. Dulunya Dakwah Salafiyyah di pulau tersebut, sampai terjadilah pengeboman (oleh para teroris khawarij) di salah satu rumah makan hindu, maka peristiwa itu berdampak negatif terhadap dakwah Ahlus Sunnah ketika itu. Dalam muhadharahnya, asy-Syaikh ‘Ali memperingatkan dari bahaya Takfir dan khawarij, termasuk kelompoknya Abu Bakar Ba’syir!!!

8. Kemudian Syekh melanjutkan perjalanan ke pulau Sumatra (yakni ke Bengkulu). Di sana beliau menyampaikan muhadharah tentang sikap Ahlus Sunnah terhadap terorisme. Hadir dalam kesempatan itu Kapolda setempat. Asy-Syaikh Ali juga menjelaskan tentang ISIS dan mengungkap kebobrokannya.

9. Kami mendapati Dakwah Salafiyyah di Indonesia dalam kondisi penuh dengan • ukhuwwah • ta’awun • kerja keras • semangat menuntut ilmu, dan • tawadhu yang luar biasa. Ketika datang waktu jihad, mereka pun berjihad. Ketika datang waktu ilmu, merekapun belajar dan berdakwah di jalan Allah.

10. Di Indonesia terdapat banyak ma’had, asatidzah yang mengampunya pun banyak. Mereka adalah ikhwah yang utama, di antaranya : al-Akh al-Fadhil Al-Ustadz Luqman Ba’abduh al-Indunisi, yang asal keturunannya dari Hadramaut, Yaman.

11. Tahdzir dari Dzulqarnain Indunisi, yang telah di-jarh dan dibicarakan oleh asy-Syaikh Rabi’ hafizhahullah bahwa dia adalah mutalawwin seperti talawwunnya ‘Ali al-Halabi. Wajib atas mereka untuk WASPADA dari orang ini dan yang semisalnya.

12. Do’a kebaikan untuk ikhwah di Indonesia dan Malaysia.

sumber : Majmu’ah Durus wa Muhadharat Masyaikh ‘Adn

Channel Daurah Nasional “asy-Syari’ah” Ahlus Sunnah wal Jama’ah https://tlgrm.me/daurahnasional Situs Resmi http://daurahnasional.com

Terbaru

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Baca juga
Close
Back to top button