Aqidah

TAUHID MENURUT SALAF

Al-Imam Abu ‘Abdillah ‘Ubaidullah bin Muhammad bin Baththah Al-’Ukbari rahimahullah (wafat tahun 387 H) dalam karya besarnya yang berjudul Al-Ibanah al-Kubra, mengatakan:

“Bahwa dasar iman kepada Allah yang wajib atas makhluk (manusia dan jin) untuk meyakininya dalam menetapkan keimanan kepada-Nya, ada tiga hal:

1. Pertama: Seorang hamba harus meyakini Rububiyyah-Nya, yang dengan itu dia menjadi berbeda dengan atheis yang tidak menetapkan (mengingkari) adanya pencipta.

2. Kedua: Seorang hamba harus meyakini Wahdaniyyah-Nya (Uluhiyyah-Nya), yang dengan itu dia menjadi berbeda dengan jalannya orang-orang musyrik yang mengakui sang Pencipta namun menyekutukan-Nya dengan selain-Nya dalam peribadahan.

3. Ketiga: Meyakini bahwa Dia (Allah) bersifat dengan sifat-sifat (kesempurnaan) yang Dia harus bersifat dengannya, berupa sifat Ilmu, Qudrah, Hikmah, dan semua sifat yang Dia menyifati diri-Nya dalam kitab-Nya.”

al-Ibanah ‘an Syari’ati al-Firqah an-Najiyah 2/172-173

[sc_typo_arabic type=”regular” textalign=”right”] قال الإمام أبو عبد الله عبيد الله بن محمد بن بطه العكبري المتوفى سنة ٣٨٧ هـ في كتابه « الإبانة الكبرى »[/sc_typo_arabic]

[sc_typo_arabic type=”regular” textalign=”right”] وذلك أنّ أصل الإيمان بالله الذي يجب على الخلق اعتقاده في إثبات الإيمان به ثلاثة أشياء :[/sc_typo_arabic]
[sc_typo_arabic type=”regular” textalign=”right”]  أحدها : أن يعتقد العبد ربانيته ليكون بذلك مبايناً لمذهب أهل التعطيل الذين لا يثبتون صانعاً[/sc_typo_arabic]
[sc_typo_arabic type=”regular” textalign=”right”]  والثاني : أن يعتقد وحدانيته ليكون مبايناً بذلك مذاهب أهل الشرك الذين أقروا بالصانع وأشركوا معه في العبادة غيره[/sc_typo_arabic]
[sc_typo_arabic type=”regular” textalign=”right”]  والثالث : أن يعتقده موصوفاً بالصفات التي لا يجوز إلا أن يكون موصوفاً بها من العلم والقدرة والحكمة وسائر ما وصف به نفسه في كتابه “[/sc_typo_arabic]

[sc_typo_arabic type=”regular” textalign=”right”] « الإبانة عن شريعة الفرقة الناجية » ٢ / ١٧٢ – ١٧٣[/sc_typo_arabic]

Tentu saja al-Imam Ibnu Baththah ini hidup sebelum masa Syaikhul Islam Muhammad bin ‘Abdil Wahhab rahimahullah (w. 1206 H), juga sebelum Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah (w. 728 H).

Jadi, pembagian Tauhid ada tiga bukan buatan “Wahhabi”. Bahkan itu pembagian di kalangan para ulama Salaf.

Terbaru

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back to top button