Benarkah Tidak Perlu Memusatkan Perhatian kepada al-Jarh wa at-Ta’dil?

Benarkah Tidak Perlu Memusatkan Perhatian kepada al-Jarh wa at-Ta’dil

asy-Syaikh al-‘Allamah Rabi’ bin Hadi bin ‘Umar al-Madkhali hafizhahullah

Pertanyaan :

“Ada sebuah ucapan, yang maknanya bahwa ilmu al-Jarh wa at-Ta’dil termasuk bagian dari Ilmu Hadits. Jadi tidak diragukan, ilmu tersebut termasuk ilmu alat. Oleh karenanya, tidak semestinya memusatkan perhatian pada ilmu tersebut (yakni ilmu al-Jarh wa at-Ta’dil). Semestinya perhatian ditujukan kepada Ilmu Aqidah dan yang lainnya.

Sejauh mana kebenaran ucapan di atas?”

Jawab :

Jazakumullah Khairan. Aku tidak tahu ada orang yang sanggup mengatakan seperti ucapan tersebut, atau dia memiliki kedudukan yang mengantarkannya untuk berani berbicara seperti itu.

Al-Jarh wa at-Ta’dil dengannya agama terlindungi. Dengannya Allah menjaga agama ini. Kitab-kitab tentang al-Jarh wa at-Ta’dil berapa banyak?

Bagaimana kita bisa tahu mana hadits yang shahih, dha’if, maudhu’ (palsu), mu’allal, dll?

Semuanya bisa kita tahu dengan ilmu ini. Ilmu itu merupakan ilmu yang agung. Tidak boleh dinilai dengan ucapan seperti di atas. Ucapan tersebut mengecilkan kedudukan ilmu ini. Padahal ilmu al-Jarh wa at-Ta’dil di antara ilmu yang paling afdhal, paling dalam, dan paling bermanfaat. Kamu lihat para ‘ulama memuji ilmu al-Jarh wa at-Ta’dil. Karenanya padanya terdapat penjagaan terhadap agama, terutama aqidah.

‘Ala kulli Hal, Wajib perhatian terhadap ilmu al-Jarh wa at-Ta’dil, perhatian terhadap ilmu aqidah, dan ilmu-ilmu islamiyyah lainnya. Harus ada di sana para ‘ulama yang membidangi masing-masing bidang ilmu Islam. Ilmu al-Jarh wa at-Ta’dil merupakan satu bidang dari ilmu-ilmu hadits. Bagaimana para ‘ulama memuji ilmu tersebut, memuji para ‘ulama kritikus besar, yang menonjol dalam bidang pengetahuan ilmu hadits.

[ Kaset : Menghancurkan Kaidah-Kaidah Para Perancu Agama ]

Majmu’ Kutub wa Rasa’il wa Fatawa asy-Syaikh Rabi’ XIV/247