Nasehat

Penjelasan Asy-Syaikh Al-Wushabi Tentang Jihad Dammaj

Pada sesi Tanya Jawab, setelah muhadharah bersama Asy-Syaikh Al-Fadhil ‘Abdul ‘Aziz Al-Bura’i, Asy-Syaikh Muhammad bin ‘Abdul Wahhab Al-Wushabi ditanya dengan banyak pertanyaan, di antaranya :

Apa jawaban antum terhadap pihak-pihak yang menuduh ‘ulama Ahlus Sunnah tidak memberikan pertolongan, karena mereka tidak menfatwakan jihad tidak pula menggerakkan umat untuk berjihad? Dan bagaimana kita membela saudara-saudara kita kamu muslimin yang terzhalimi di Dammaj dan yang lainnya – barakallah  fikum – apa sikap yang sesuai syari’at dalam hal ini? Asy-Syaikh Al-Wushabi menjawab :

Para ‘ulama Ahlus Sunnah – jazahumullah khairan – sikap mereka baik, selalu menyebutkan kebaikan. Jihad di Dammaj, kami telah tegaskan sejak lama, hukumnya adalah termasuk fardhu kifayah. Apabila didapati jumlah yang cukup untuk menghadang kezhaliman kaum Rafidhah maka jihad termasuk fardhu kifayah. Alhamdulillah telah terwujud, Alhamdulillah dengan karunia-Nya, Allah telah mengusir kaum Rafidhah di Dammaj, menghancurkan kekuatan mereka, dan memenangkan Ahlus Sunnah. Al-Fadhl dalam hal ini hanya milik Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Kami katakan, apabila saudara-saudara kita di Dammaj tidak mendapat kekuatan yang cukup untuk menghadang kezhaliman yang sangat keji dari Rafidhah, maka Ahlus Sunnah lainnya wajib membantu mereka. Walhamdulillah ini pun terwujud, sebagaimana terjadi di Kitaf, dan terus berlangsung.

Demikian juga, doa terus kita panjatkan. Kita berdoa dan melakukan qunut, memohon agar Allah memenangkan Ahlus Sunnah  dan menghancurkan Rafidhah yang zhalim. Demikian pula bantuan-bantuan dalam bentuk harta, dana, obat-obatan, dll walhamdulillah terus mengalir dari kaum muslimin dan ahlus sunnah dari berbagai tempat demi membela saudara-saudara mereka di Dammaj, baik para thalabatul ilmi maupun warga/penduduk Dammaj.

Kita juga katakan, jika mereka kembali kita pun kembali. Apabila Rafidhah kembali memblokade Dammaj, kita pun juga akan kembali melakukan qunut, memberikan bantuan, dan pertolongan. “Seorang mukmin terhadap mukmin lainnya seperti sebuah bangunan, satu sama lain saling menguatkan.” Allah juga berfirman, “Kaum mukminin itu saling bersaudara.” Kita memohon taufik kepada Allah.

(dalam muhadharah malam Sabtu 20 Shafar 1433 H, di kota Al-Manshurah)

(Ditranskrip dalam bahasa arab oleh Abu Hafsh ‘Umar Al-‘Aisa’i, dimurajaah oleh Abu ‘Umar ‘Abdullah  bin Sa’id.

Dari

http://www.sahab.net/forums/index.php?s=074a7e4eca74ff738890ed4a6167dd57&showtopic=126051

Dengarkan rekaman aslinya di sini :

http://www.olamayemen.net/multimediaFiles/4009File15539.mp3

Terbaru

Satu komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Baca juga
Close
Back to top button