Lain-lain

Apabila Seorang Hamba Senang Bertemu Allah, maka Allah Senang Bertemu dengannya

Apabila Seorang Hamba Senang Bertemu Allah, maka Allah Senang Bertemu dengannya

 oleh : al-‘Allamah Asy-Syaikh Zaid bin Muhammad al-Madkhali rahimahullah

(hadits terakhir yang beliau syarh dalam dars beliau hari Senin)

[symple_button color=”blue” url=”http://www.ajurry.com/vb/attachment.php?attachmentid=41863&d=1394979213″ title=”klik di sini” target=”blank” border_radius=””]Unduh Audio MP3[/symple_button]

 liqa

Malik dari Abu az-Zinad dari al-A’raj dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: Allah Tabaraka wa Ta’ala berfirman, “Apabila hamba-Ku senang bertemu dengan-Ku, maka Aku pun senang bertemu dengannya. Apabila hamba-Ku tidak senang bertemu dengan-Ku, maka Aku pun tidak senang berjumpa dengannya.” [HR. al-Bukhari 7504 (Kitab at-Tauhid), Muslim 6826 seperti itu (Kitab adz-Dzikr wa Ad-Du’a wa at-Taubah wa al-Istighfar), al-Muwatho’ (Kitab al-Jana’iz 19/Bab Jami’ al-Jana’iz 19), Ahmad 9410 ]

Ini khusus pada waktu istihdhar (maut datang menjemput), sudah mendekati kematian. Ketika itu seorang mukmin bergembira. Para malaikat menyampaikan padanya berita gembira. Para malaikat itu turun kepadanya dan memberinya berita gembira. Maka dia (hamba tersebut) senang bertemu dengan Allah.

Bukanlah yang dimaksud oleh hadits itu adalah ketika waktu sehat dan ketika masih bebas. Ummul Mukminin ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha telah bertanya (kepada Nabi), “Semua kita membenci kematian.” Maka dijawab oleh Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Bukan demikian, namun itu adalah waktu ketika ihtidhar (menjelang maut). Barangsiapa yang senang bertemu dengan Allah pada waktu itu, maka Allah pun suka bertemu dengannya.”

Seorang mukmin suka bertemu dengan Allah pada waktu itu, karena dia melihat kebaikan dan mendengar berita-berita gembira ( dari para malaikat). Allah berfirman tentang mereka,

﴿ تَتَنَزَّلُ عَلَيْهِمُ المَلَائِكَةُ أَلَّا تَخَافُوا وَلَا تَحْزَنُوا وَأَبْشِرُوا بِالجَنَّةِ الَّتِي كُنْتُمْ تُوعَدُونَ نَحْنُ أَوْلِيَاؤُكُمْ فِي الحَيَاةِ الدُّنْيَا وَفِي الآَخِرَةِ ﴾[الآية، فصلت:30]

“Maka Malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan: “Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih; dan gembirakanlah mereka dengan jannah yang telah dijanjikan Allah kepadamu”. (Fushilat : 30)

Inilah yang membuat seorang hamba senang bertemu dengan Allah.

Adapun orang-orang mujrim (dosa/kesalahan), maka mereka dalam kondisi itu tidak suka bertemu dengan Allah. Karena mereka tidak diberi berita gembira kecuali dengan adzab dan hukuman-hukuman di alam barzakh dan akhirat. Jadi, dia tidak suka bertemu dengan Allah, bahkan dia membenci itu. Maka Allah pun tidak suka/benci bertemu dengannya. Tidaklah terjadi itu, kecuali karena di sisi Allah balasan itu sesuai dengan jenis amalannya.

Barangsiapa yang berbekal dengan amal shaleh, konsisten di atasnya, maka Allah akan mengokohkannya. Para malaikat akan turun kepadanya pada waktu-waktu sempit dan susah. Sedangkan waktu paling dibutuhkan, adalah saat detik-detik datangnya kematian (ihtidhar). Makna di atas ketika waktu ini.

[ hadits di atas, di antara hadits terakhir yang disyarh oleh al-‘Allamah Zaid al-Madkhali rahimahullah sebelum wafatnya ]

____________________________

Asy-Syaikh al-‘Allamah DR. Muhammad bin Hadi al-Madkhali hafizhahullah setelah selesai memakamkan beliau mengatakan, “Hadits terakhir yang disyarh oleh asy-Syaikh Zaid al-Madkhali rahimahullah pada hari Senin adalah hadits “Barangsiapa senang bertemu dengan Allah, maka Allah akan senang bertemu denngannya.”

Terbaru

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back to top button