AqidahManhaj

Pengingkaran al-Imam al-Albani rahimahullah terhadap Kelompok Teroris Juhaiman

? Al-Imam Muhammad Nashiruddin al-Albani rahimahullah berkata,

“Ketahuilah wahai saudara mukmin!
Sesungguhnya banyak dari manusia ketika sebagian fitnah terjadi hatinya menjadi liar dan tidak memiliki bashirah (ilmu yang meyakinkan) dalam menghadapinya, yang bashirah itu sungguh akan menampakkan kepada mereka jalan pertengahan (kebenaran) yang wajib atas mereka untuk menempuhnya dalam menghadapi fitnah tersebut.
Maka karenanya, mereka tersesat dari jalan kebenaran dengan kesesatan yang jauh.

❌ Di antara mereka misalnya, ada yang mengikuti seseorang yang mengklaim/mengaku bahwa dirinya adalah al-Mahdi atau Nabi Isa. Seperti kelompok Al-Qadiyaniyyah (Ahmadiyyah) pengikut Mirza Ghulam Ahmad al-Qadiyani, yang awalnya dia mengaku sebagai al-Mahdi, kemudian mengaku sebagai Nabi Isa, lalu mengklaim kenabian (mengaku sebagai nabi)!

♨️ Seperti pula kelompok Juhaiman as-Sa’udi (seorang warga Saudi), yang telah mengobarkan fitnah (baca: melakukan operasi teror) di Masjidil Haram Makkah, pada permulaan tahun 1400 H! Dia mengklaim bahwa bersama komplotannya ada Al-Mahdi yang ditunggu-tunggu! Dia meminta (dengan paksa) dari kaum muslimin yang hadir di Masjidil Haram (kala itu) untuk membaiatnya! Saat (melakukan operasi terornya) itu dia diikuti oleh orang-orang rendahan, orang-orang yang kurang akalnya, dan orang-orang jahat dari kalangan pengikutnya.

? Kemudian Allah padamkan fitnah (operasi teror) mereka setelah mereka menumpahkan banyak darah kaum muslimin, dan Allah Ta’ala tenangkan hamba-hamba-Nya dari kejahatan mereka.

? Ash-Shahihah 5/278

:قال الإمام الألباني
واعلم أيها الأخ المؤمن! أن كثيراً من الناس تطيش قلوبهم عند حدوث بعض الفتن، ولا بصيرة عندهم تجاهها، بحيث إنها توضح لهم السبيل الوسط الذي يجب عليهم أن يسلكوه إبانها، فيضلون عنه ضلالاً بعيداً، فمنهم مثلاً من يتبع من ادعى أنه المهدي أو عيسى، كالقاديانيين الذين اتبعوا ميرزا غلام أحمد القادياني الذي ادعى المهدوية أولا، ثم العيسوية، ثم النبوة، ومثل جماعة (جهيمان) السعودي الذي قام بفتنة الحرم المكي على رأس سنة (1400) هجرية، وزعم أن معه المهدي المنتظر، وطلب من الحاضرين في الحرم أن يبايعوه، وكان قد اتبعه بعض البسطاء والمغفلين والأشرار من أتباعه، ثم قضى الله على فتنتهم بعد أن سفكوا كثيراً من دماء المسلمين، وأراح الله تعالى العباد من شرهم

الصحيحة” (5/ 278)

Terbaru

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back to top button