Fatawa

TIDAK PERLU MENGUMUMKAN KAPAN TERJADINYA GERHANA

al-‘Allamah al-Faqih Muhammad bin Shalih al-‘Utsaimin rahimahullah,

“Adapun menyampaikan berita/informasi kepada manusia kapan terjadi gerhana sebelum terjadinya, maka AKU MEMANDANG TIDAK PERLU MEMBERIKAN BERITA/INFORMASI TENTANGNYA (KAPAN GERHANA/SHALAT GERHANA, pen). Karena apabila mereka diberi kabar/info tentangnya, maka mereka akan bersiap untuknya seakan-akan itu merupakan shalat yang diharapkan. Seakan-akan mereka bersiap untuk shalat ‘id. Sehingga mereka datang di atas kesiapan melakukannya, bukan di atas rasa takut. Namun apabila itu terjadi mendadak, akan terwujud perasaan ngeri dan takut, tidak seperti pada orang yang telah tahu sebelumnya. Karena itu aku berharap agar tidak disebut-sebut dan tidak disebarkan di tengah-tengah manusia, termasuk di mass media, jangan disebarkan. Biarkan manusia tidak tahu, supaya kejadian tersebut datang dalam keadaan mereka tidak siap dan tidak menanti-nantikannya. Sehingga peristiwa gerhana itu menjadi LEBIH MENGENA DALAM JIWA masing-masing.”

Majmu’ Fatawa Ibn ‘Utsaimin 16/299-300

[sc_typo_arabic type=”regular” textalign=”right”] وأما إخبار الناس بها قبل حدوثها ، فأنا أرى أنه لا ينبغي أن يخبروا بها ، لأنهم إذا أخبروا بها استعدوا لها وكأنها صلاة رغبة ، كأنهم يستعدون لصلاة العيد ، وصارت تأتيهم على استعداد للفعل لا على تخوف، لكن إذا حدثت فجأة ، حصل من الرهبة والخوف ما لا يحصل لمن كان عالماً .[/sc_typo_arabic]

[sc_typo_arabic type=”regular” textalign=”right”] فلهذا أتمنى أن لا تذكر ولا تنشر بين الناس ، حتى لو نشرت في الصحف لا تنشرها بين الناس ، دع الناس حتى يأتيهم الأمر وهم غير مستعدين له وغير متأهبين له ، ليكون ذلك أوقع في النفوس .ا.هـ.[/sc_typo_arabic]

[sc_typo_arabic type=”regular” textalign=”right”] مجموع فتاوى ابن عثيمين (16/299-300 )[/sc_typo_arabic]

Terbaru

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Baca juga
Close
Back to top button