Nasehat

Asy-Syaikh ‘Abdullah bin Shalfiq : Perjalananku ke Indonesia (6)

KEEMPAT:

Alam Negeri Indonesia, Nikmat-nikmat yang Allah Karuniakan Berupa Pemandangan yang Indah, dan Keajaiban-keajaiban Lainnya

Di antara yang kami saksikan di negeri ini adalah berbagai pemandangan  alam yang sangat indah. Yang sangat menakjubkan adalah bagaimana Allah menciptakan dan menghiasinya, berupa berbagai keajaiban-keajaiban, gunung-gunung tinggi yang hijau, hutan yang luas dipenuhi dengan berbagai macam pohon dan bunga, tanah yang dihampari dengan pemandangan yang hijau, ada yang berupa lahan pertanian yang berbuah dan ada yang pemandangan alam yang cantik, sungai-sungai banyak mengalir, hawa yang lembut dan nyaman, awan seperti gunung yang menggumpal di udara bak ombak di lautan, di mana kami bisa melihatnya di bawah kami – yaitu di dalam pesawat – dalam pemandangan yang mengagumkan, ciptaan Allah Yang Maha Hikmah lagi Maha Mulia. Tidak lama kemudian kita akan mengatakan Laa ilaaha illallah, aku beriman kepada Sang Maha Pencipta dan Maha Mengetahui. Maha Hikmah dan Maha Mulia. Betapa agungnya ciptaan Allah dan betapa lemahnya manusia yang lemah ini dan sombong kepada Allah. Maha Benar Allah ketika berfirman:

يَا أَيُّهَا الْإِنْسَانُ مَا غَرَّكَ بِرَبِّكَ الْكَرِيمِ (6) الَّذِي خَلَقَكَ فَسَوَّاكَ فَعَدَلَكَ (7) فِي أَيِّ صُورَةٍ مَا شَاءَ رَكَّبَكَ (8) كَلَّا بَلْ تُكَذِّبُونَ بِالدِّينِ (9) [الإنفطار/6-10]

Wahai manusia, apakah yang telah memperdayakan kamu (berbuat durhaka) terhadap Rabbmu yang Maha Pemurah? Yang telah menciptakan kamu lalu menyempurnakan kejadianmu dan menjadikan (susunan tubuh)mu seimbang,  Dalam bentuk apa saja yang Dia kehendaki, Dia menyusun tubuhmu. Bukan Hanya durhaka saja, bahkan kamu mendustakan hari pembalasan. (QS. Al-Infithar:6-9)

Dan Allah  berfirman:

أَلَمْ نَخْلُقْكُمْ مِنْ مَاءٍ مَهِينٍ (20) فَجَعَلْنَاهُ فِي قَرَارٍ مَكِينٍ (21) إِلَى قَدَرٍ مَعْلُومٍ (22) فَقَدَرْنَا فَنِعْمَ الْقَادِرُونَ (23) وَيْلٌ يَوْمَئِذٍ لِلْمُكَذِّبِينَ (24) [المرسلات/20-24]

Bukankah Kami menciptakan kalian dari air yang hina?  Kemudian Kami letakkan air tersebut dalam tempat yang kokoh (rahim),  sampai waktu yang ditentukan,  Lalu Kami tentukan (bentuknya), Maka Kami-lah sebaik-baik yang menentukan.  Kecelakaan yang besarlah pada hari itu bagi orang-orang yang mendustakan. (QS. Al-Mursalat:20-24)

Sungguh orang akan bertanya-tanya : Apakah hikmah dari (kenyataan) bahwasanya negeri kita (Saudi ‘Arabia) mayoritasnya adalah tanah yang tandus, padang pasir yang gersang dan terlihat putih. Sedikit sekali daerah-daerah yang hijau, kecuali pada sebagian wilayah dan sebagian tempat. Padahal negeri kita adalah tempat turunnya wahyu, Al-Haraiman (Makkah dan Madinah), tempat diutusnya risalah, tempat singgahnya hati-hati kaum muslimin, dan syari’at Islam berdiri tegak, bendera tauhid dan as-sunnah berkibar di angkasanya, sedangkan penguasanya – segala puji bagi Allah – bangga dengan Islam dan as-sunnah. Ilmu juga berdiri tegak. Ulama-ulama rabbani banyak jumlahnya, meskipun amat disayangkan adanya kedurhakaan dari sebagian anak-anak keturunan kami. mereka telah menggantikan yang baik dengan yang buruk. Mereka meninggalkan (manhaj) yang mereka dahulu ditarbiyah di atasnya. Mereka memilih bergabung dengan hizbiyyah yang berporos pada pikiran manusia, dan jama’ah-jama’ah yang muhdatsah bid’ah yang muncul dari negeri-negeri yang tidak berbuat untuk mencapai kebaikan baginya. Mereka menyelundup kepada kita dalam kemasan sebagai bentuk kesemangatan untuk Islam dan cemburu kepada syari’at, sebagaimana diselundupkannya racun dalam madu …?!!

Namun yang kita katakan adalah bahwasanya Rabb kita memiliki hikmah yang tinggi, hujjah yang membungkam. Dia ‘Azza wa Jalla pemilik hak mencipta, memerintah, dan menguasai. Ia mengatur kerajaan-Nya dalam ketelitian yang puncak berdasar hikmah dan keadilan serta rahmat. Ia membuat yang ini miskin dan membuat kaya yang lain, menghinakan yang ini dan memuliakan yang lain. Ia menjadikan yang ini hijau dan berbunga. Menjadikan yang itu putih dan gersang. Ia adalah Rabb kita Yang Maha terpuji atas segala sesuatu baik di dunia maupun di akhirat.

Semoga Allah menyimpankan untuk kita kenikmatan-kenikmatan tersebut, dan yang lebih baik dari itu di negeri yang tidak akan musnah kenikmatannya. Di negeri tersebut terdapat berbagai kenikmatan belum pernah terlihat oleh mata keindahannya, belum pernah didengar oleh teling, tidak pula pernah terbetik dalam hati manusia.

Betapapun indahnya negeri itu (Indonesia), namun sesungguh hidup di tempat turunnya wahyu dan dua tanah haram, di bawah naungan hukum syari’at Islam, sehingga seorang muslim bisa beribadah kepada Allah dengan aman dan tenang, jauh dari tempat-tempat fitnah dan syahwat, adalah lebih baik ratusan kali daripada itu semua.

Kita memohon kepada Allah ‘Azza wa Jalla agar menghidupkan kita di atas Islam dan as-sunnah, dan agar mematikan kita di atas keimanan dan as-sunnah. Sebagaimana pula kita memohon kepada-Nya agar menjaga bendera tauhid dan sunnah senantiasa dalam keadaan berkibar. Dan agar menjaga negeri ini dengan syari’at yang cemerlang. Dan agar memenangkan kita di atas musuh-musuh kita dari orang-orang kafir dan komunis, serta atas ahlul ahwa dan bid’ah. Dan agar menolak untuk kita berbagai tipu daya para penipu, orang-orang munafik, orang-orang zhalim, dan orang-orang yang menentang.

sumber http://www.salafy.or.id/modules/artikel2/artikel.php?id=1481

Terbaru

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back to top button