Kelompok Sesat

AWAS KEKEJAMAN PKI!!

Pondok Bobrok, Langgar Bubar, Santri Mati!

ANTIKOMUNISME.COM, WONOSOBO. Di tahun 2000, di sebuah hutan daerah Wonosobo dilakukan penggalian atas sebuah kuburan massal. Sejumlah tulang belulang dari 21 jenazah ditemukan, yang disebut-sebut sebagai korban Tragedi 1965 (pasca-G30S/PKI). Ada pihak yang menengarai mereka adalah korban dari pelanggaran HAM (Hak Azazi Manusia) yang dilakukan TNI AD atas orang-orang yang terlibat PKI (Partai Komunis Indonesia).

Atas nama HAM, berbagai tuntutan pun dikumandangkan. Mulai dari permintaan maaf dari pemerintah kepada keluarga korban, pemulihan nama baik hingga kompensasi material jika dimungkinkan. Pihak lainnya menyebut orang-orang PKI itu hanyalah korban Orde Baru semata. Allahul musta’an

Padahal ulah PKI di Indonesia nyaris tak pernah kering dari genangan darah. Seperti pemberontakan yang mereka lakukan di Madiun 1948. Para tokoh masyarakat, pejabat pemerintahan dan militer yang berseberangan dengan ideologi komunis dibantai. Pondok pesantren yang menolak paham atheis, dibinasakan dan diluluhlantakkan. Yel-yel yang mereka teriakkan ketika itu adalah “Pondok bobrok, langgar bubar, santri mati!”.

Tercatat 7 sumur dan 2 ladang pembantaian menjadi saksi bisu kebiadaban PKI di Madiun 1948. Di salah satu sumur di Desa Soco, Kecamatan Bendo, Kabupaten Magetan, menjadi tempat pembuangan sekitar 108 jenazah. Di sumur lainnya di tempat yang sama, diketemukan 21 jenazah. Di antaranya adalah 5 kiai, Kepala Resort Polisi Magetan, Inspektur Polisi Magetan dan 4 anggota polisi.

Itu berarti kebutuhan informasi yang komprehensif tentang komunisme sangatlah mendesak. Apalagi kini marak muncul buku-buku dan informasi yang hendak memutarbalikkan fakta. Bahwa, PKI hanyalah sebagai korban dari intrik politik. Pemerintah dianggap telah melakukan pelanggaran HAM yang berat terhadap korban Tragedi 1965. Wacana pencabutan TAP MPRS No.XXV/1966 tentang pelarangan paham komunisme di Indonesia merupakan bukti nyata upaya membangkitkan kembali PKI.

Untuk itulah beberapa waktu lalu di Wonosobo telah dibagikan secara gratis majalah Asy Syariah edisi khususAwas! Komunisme Bangkit Kembali. Tercatat 1.000 majalah sudah diberikan kepada kepada jajaran pemerintahan di tingkat muspida, muspika dan kelurahan di Wonosobo dalam Program Tebar Dakwah Majalah Asy Syariah.

Bupati Wonosobo, Bapak Eko Purnomo SE, MM, memberikan sambutan yang positif atas Program Tebar Dakwah Majalah Asy Syariah. “Menyambut baik dan memberikan apresiasi atas terbitnya majalah Asy Syariah yang didistribusikan secara gratis ke masyarakat,” tutur Bapak Bupati.

Pun begitu Komandan Kodim Wonosobo, Letkol Czi Dwi Haryono. “Dengan adanya tebar majalah, dari pihak militer merasa tidak berjalan sendiri,” katanya.

Komunisme musuh kita bersama, Ndan…

Selengkapnya lihat di
Pondok Bobrok, Langgar Bubar, Santri Mati! : http://antikomunisme.com/pondok-bobrok-langgar-bubar-santri-mati/

Terbaru

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Baca juga
Close
Back to top button