Makna Hadits : “Barangsiapa yang Allah menghendaki kebaikan … “
MAKNA HADITS
((مَنْ يُرِدِ اللَّهُ بِهِ خَيْرًا يُفَقِّهْهُ فِي الدِّينِ))
“Barangsiapa yang Allah menghendaki kebaikan baginya,maka Allah akan fahamkan dia dalam agamanya.”
Apakah dipahami dari hadits tersebut bahwa orang awam berarti Allah tidak menginginkan kebaikan baginya?
Faidah dari : Syarh ‘Umdatul Fiqh, Dars ke-06
ASY-SYAIKH ‘UBAID BIN ‘ABDILLAH AL-JABIRY hafizhahullah menjawab
Bahwa ketika aku memaparkan hadits ini maka aku katakan yang dimaksud adalah kebaikan yang sempurna dan menyeluruh.Inilah yang wajib dipahami.
Kemudian kita ketahui, di antara masyarakat awam kaum muslimin, yang tidak termasuk para penuntut ilmu, maka mereka terbagi menjadi dua golongan:
Golongan Pertama:
Golongan yang memiliki semangat untuk duduk dengan para ulama dan mengambil faedah dari dari mereka.Dia berada di atas kebaikan dan istiqomah. Golongan yang seperti inilah yang mendapatkan bagiannnya (yang baik) insya Allah.
Golongan Kedua :
Orang yang berpaling, yang tidak ada sedikitpun kecintaan terhadap ilmu, bahkan kejahilan senantiasa bercokol dalam dirinya.Sampai-sampai dia tidak bisa membaca Al-Fatihah dengan baik, padahal itu termasuk salah satu rukun sholatnya.Maka golongan inilah yang riskan dalam bahaya.
http://ar.miraath.net/fawaid/
WhatsApp Miratsul Anbiya’ Indonesia