Sirah

Mengenal Nama dan Julukan Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam

Penjelasan ringkas dari petikan Kitab "Al-Fushul fi As-Sirah"

? Al-Hafizh Abul Fida’ Isma’il bin Katsir rahimahullah menyebutkan secara ringkas beberapa nama dan julukan Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam,

ﻫﻮ ﺳﻴﺪ ﻭﻟﺪ ﺁﺩﻡ: ﺃﺑﻮ اﻟﻘﺎﺳﻢ ﻣﺤﻤﺪ، ﻭﺃﺣﻤﺪ، ﻭاﻟﻤﺎﺣﻲ اﻟﺬﻱ ﻳﻤﺤﻰ ﺑﻪ اﻟﻜﻔﺮ، ﻭاﻟﺤﺎﺷﺮ اﻟﺬﻱ ﻳﺤﺸﺮ اﻟﻨﺎﺱ، ﻭاﻟﻌﺎﻗﺐ اﻟﺬﻱ ﻟﻴﺲ ﺑﻌﺪﻩ ﻧﺒﻲ، ﻭاﻟﻤﻘﻔﻲ، ﻭﻧﺒﻲ اﻟﺮﺣﻤﺔ، ﻭﻧﺒﻲ اﻟﺘﻮﺑﺔ، ﻭﻧﺒﻲ اﻟﻤﻠﺤﻤﺔ

Beliau adalah Sang pemuka (Sayyid) anak-cucu Adam, (bernama):
Abul Qasim
– Muhammad
– Ahmad
– Al-Mahi, sang penghapus kekufuran
Al-Hasyir, yang paling awal dibangkitkan sebelum manusia lainnya (kelak di padang mahsyar-pen.)
– Al-‘Aqib, sang penutup yang tidak ada Nabi setelahnya
Al-Muqaffi
– Nabi Rahmat (kasih sayang)
– Nabi Taubat (yang mengajarkan taubat kepada Allah-pen.)
Nabi Malhamah.”

?《Al Fushul fi As Sirah hal. 83


Penjelasan Ringkas

? Mengenai penyebutan سَيِّدُ وَلَدِ آدَمَ “Sang pemuka (Sayyid) anak-cucu Adam”, berdasarkan hadits dari Abu Sa’id radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

…أَنَا سَيِّدُ وَلَدِ آدَمَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَلَا فَخْرَ

Aku adalah sang pemuka (sayyid) anak-cucu Adam pada hari kiamat, tanpa maksud menyombongkan diri... .” (HR. At-Tirmidzi dan dishahihkan asy-Syaikh Al-Albani rahimahullah, dan terdapat asal dalam Shahih Muslim)

? Tentang nama kunyah beliau ‘alaihishshalatu wassalamAbul Qasim
merujuk kepada beberapa hadits, di antaranya dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, bahwa pernah ada orang yang memanggil di Baqi’ “Wahai Abul Qasim!” Spontan Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam menoleh. Ternyata orang tadi mengatakan, “Bukan anda yang saya maksudkan.” Maka beliau shallallahu ‘alaihi wasallam pun bersabda:

سَمُّوا بِاسْمِي، وَلَا تَكْتَنُوا بِكُنْيَتِي

Silakan kalian memberi nama sama dengan namaku, namun janganlah kalian memakai nama kunyah yang sama dengan nama kunyahku!” (HR. Al Bukhori)

? Sementara nama Muhammad, secara jelas disebutkan dalam banyak dalil, termasuk dalam firman Allah ta’ala:

مُّحَمَّدٌ رَّسُولُ اللَّهِ

Muhammad itu adalah utusan Allah.” (QS. Al Hujurat : 29)

? Sedangkan nama Ahmad, itu adalah salah satu nama yang termaktub dalam al-Quran dan kitab-kitab umat terdahulu.

Di antaranya dalam firman Allah ta’ala:

وَإِذْ قَالَ عِيسَى ابْنُ مَرْيَمَ يَا بَنِي إِسْرَائِيلَ إِنِّي رَسُولُ اللَّهِ إِلَيْكُم مُّصَدِّقًا لِّمَا بَيْنَ يَدَيَّ مِنَ التَّوْرَاةِ وَمُبَشِّرًا بِرَسُولٍ يَأْتِي مِن بَعْدِي اسْمُهُ أَحْمَدُ ۖ فَلَمَّا جَاءَهُم بِالْبَيِّنَاتِ قَالُوا هَٰذَا سِحْرٌ مُّبِينٌ

Dan (ingatlah) ketika Isa ibnu Maryam berkata: “Wahai Bani Israil, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepada kalian, yang membenarkan kitab sebelumku, yaitu Taurat, dan memberi khabar gembira dengan (akan datangnya) seorang Rasul yang akan datang sesudahku, yang bernama Ahmad”. Maka tatkala sang rasul itu telah datang kepada mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata, mereka justru berkata: “Ini adalah sihir yang nyata“. (QS. Ash Shaff : 6)

? Adapun mengenai beberapa julukan bagi beliau ‘alaihishshalatu wassalam, berdasarkan beberapa penyebutan dalam hadits-hadits yang shahih. Di antaranya,

? Dari Jubair bin Muth’im radhiyallahu ‘anhu dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam beliau bersabda:

أَنَا مُحَمَّدٌ، وَأَنَا أَحْمَدُ، وَأَنَا الْمَاحِي ؛ الَّذِي يُمْحَى بِيَ الْكُفْرُ، وَأَنَا الْحَاشِرُ ؛ الَّذِي يُحْشَرُ النَّاسُ عَلَى عَقِبِي ، وَأَنَا الْعَاقِبُ “. وَالْعَاقِبُ الَّذِي لَيْسَ بَعْدَهُ نَبِيٌّ

“(Nama) saya adalah Muhammad, juga Ahmad dan Al-Mahi; yang terhapuskanlah kekufuran dengan (diutusnya) diriku, saya juga disebut Al-Hasyir, yang paling awal dibangkitkan sebelum manusia lainnya, serta saya disebut pula Al-‘Aqib, yang tidak akan ada nabi setelahnya.” (HR. Muslim)

? Sedangkan tentang sebutan Al-Muqaffi, Nabi Taubat dan Nabi Malhamah terdapat dalam hadits Abu Musa Al-Asy’ary, beliau radhiyallahu ‘anhu berkata:

سَمَّى لَنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَفْسَهُ أَسْمَاءً، مِنْهَا مَا حَفِظْنَا، فَقَالَ : أَنَا مُحَمَّدٌ وَأَحْمَدُ وَالْمُقَفِّي وَالْحَاشِرُ وَنَبِيُّ الرَّحْمَةِ . قَالَ يَزِيدُ : وَنَبِيُّ التَّوْبَةِ وَنَبِيُّ الْمَلْحَمَةِ 

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pernah menyebutkan beberapa nama bagi diri beliau, ada yang dapat kami hafal, lalu beliau bersabda: [Aku adalah Muhammad, sekaligus Ahmad, juga Al-Muqaffi, dan Al-Hasyir, serta Nabi Rahmat].”

Yazid berkata (menambahkan): “Juga Nabi Taubat dan Nabi Malhamah.”

(HR. Ahmad dishahihkan asy-Syaikh Al-Albani rahimahullah).

? Terkait julukan Al-Muqaffi maknanya yang meneruskan dakwah para Nabi sebelumnya sekaligus penutup risalah kenabian.

? Adapun tentang sebutan Nabi Taubat sebagaimana disebut oleh para sahabatnya termasuk Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhum dalam riwayat Muslim dan Abu Dawud. Sedangkan maknanya berkisar pada beberapa kandungan antara lain bahwa beliau mengajarkan agama yang menerima taubat yang dicukupkan baik dengan keyakinan, ucapan maupun perbuatan. Padahal ajaran Nabi-nabi pada umat terdahulu ada yang sampai mempersyaratkan bunuh diri sebagai syarat taubat (yang diterima). Demikian pula karena beliau shallallahu alaihi wasallam mengajarkan keimanan dan rujuk dari kekufuran, asal arti taubat memang bermakna rujuk.

? Kemudian yang terakhir mengenai sebutan Nabi Malhamah, bahwa beliau membawa ketentuan syariat memerangi pihak musuh yang tidak mematuhi agama Islam.

Wallahu a’lam.

? Sumber rujukan:
– Al-Minhaj Syarh Shahih Muslim
– ‘Aunul Ma’bud
– Shahih Sirati Ar-Rasul
– Majmu’ Al-Fatawa Ibnu Taimiyyah

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back to top button