Sejarah

NASAB RASULULLAH Shallallahu ‘alaihi wa Sallam

Nabi — shallallahu ‘alaihi wa sallam — berasal dari nasab paling mulia dan qabilah paling utama.

Nabi — shallallahu ‘alaihi wa sallam — berasal dari cabang qabilah Mudhar. Qabilah ini merupakan qabilah arab paling terkenal secara mutlak.

Para ulama ahli sejarah sepakat tentang penyebutan nasab Rasulullah — shallallahu ‘alaihi wa sallam — hingga ke Adnan.

Para ulama ahli sejarah berbeda pendapat pada rangkaian nasab setelah (di atas) Adnan hingga Nabi Ibrahim — ‘alaihi as-Salam —. Namun para ulama tersebut sepakat bahwa Adnan termasuk anak keturunan Nabi Isma’il — ‘alaihi as-Salam —.

Kaum kafir Quraisy mengakui kemuliaan nasab Rasulullah — shallallahu ‘alaihi wa sallam —. Mereka tidak menghujat nasab beliau, sebagaimana pada hadits tentang kisah Heraklius, demikian pula pada peristiwa perjanjian Hudaibiyyah.

Hal ini menunjukkan batilnya apa yang diklaim oleh sebagiaj orientalis dan orang-orang yang bersikap seperti orientalis itu, yaitu menghujat nasab Rasulullah — shallallahu ‘alaihi wa sallam —.

Para ulama sepakat bahwa barangsiapa menghujat Rasulullah — shallallahu ‘alaihi wa sallam — atau mencela, mencaci, atau melecehkan beliau maka dia kafir halal darahnya, baik dia membolehkan perbuatan itu ataukah tidak.

dipetik dari : Pelajaran Sirah Nabawiyah, asy-Syaikh ‘Arafat bin Hasan al-Muhammadi hafizhahullah

#fawaid_sirah_nabawiyyah
#sirah #nabawiyyah #nabi #muhammad_shallallahualaihiwasallam
#arab #nasab #mudhar #quraisy

Terbaru

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back to top button