Fawaid

Pangkal Hikmah adalah Diam

Muhammad bin ‘Ajlan rahimahullah mengatakan,

“Ucapan manusia ada empat macam:

(1) berzikir mengingat Allah Subhanahu wa Ta’ala,

(2) membaca al-Qur’an,

(3) bertanya tentang sebuah ilmu lalu ia diberi tahu, dan

(4) berkata tentang urusan dunia yang diperlukan.”

Seseorang berkata kepada Salman al-Farisi Radhiyallahu ‘anu, ‘Berilah aku wasiat!’
Salman mengatakan, ‘Engkau jangan berbicara.’
Lelaki itu menjawab, ‘Orang yang hidup di tengah-tengah manusia tidak mungkin tidak berbicara.’
Salman menukas, ‘Jika demikian, kalau engkau berbicara, bicaralah yang benar. Kalau tidak, diamlah.’

Abdullah bin Mas’ud Radhiyallahu ‘anu mengatakan, ‘Demi Allah, yang tidak ada yang berhak diibadahi selain Dia, tidak ada sesuatu di muka bumi ini yang lebih pantas dipenjara dalam waktu yang lama selain lisan.’

Wahb bin Munabbih Rahimahullah mengatakan, ‘Para ahli hikmah bersepakat bahwa pokok hikmah adalah diam’.”

(Jami’ al-‘Ulum wal Hikam hlm. 178)

Dikutip dari Majalah asy-Syari’ah, edisi 78

Terbaru

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Baca juga
Close
Back to top button