Fatawa

HAJI AKBAR

“Hari Haji Akbar adalah hari an-Nahr (10 Dzulhijjah).

Abu Dawud meriwayatkan dari shahabat Ibnu ‘Umar — radhiyallahu ‘anhuma

[sc_typo_arabic type=”regular” textalign=”right”] أن رسول الله صلى الله عليه وسلم وقف يوم النحر في الحجة التي حج فيها فقال: أي يوم هذا؟ فقالوا: يوم النحر، فقال: هذا يوم الحج الأكبر[/sc_typo_arabic]

bahwa Rasulullah — shallallahu ‘alaihi wa sallam — berdiri pada hari Nahr pada peristiwa haji yang beliau berhaji padanya. Beliau bertanya, “Hari apakah ini?” Para shahabat menjawab, “Ini adalah hari Nahr” Maka beliau pun bersabda, “INI ADALAH HARI HAJI AKBAR.”

al-Bukhari meriwayatkan dari shahabat Abu Hurairah — radhiyallahu ‘anhu — berkata,

[sc_typo_arabic type=”regular” textalign=”right”] بعثني أبو بكر الصديق رضي الله عنه فيمن يؤذن يوم النحر بمنى: لا يحج بعد العام مشرك، ولا يطوف بالبيت عريان[/sc_typo_arabic]

“Abu Bakr ash-Shiddiq mengutusku kepada orang yang menyeru pada hari Nahr di Mina, ‘Setelah tahun ini tidak boleh ada orang musyrik berhaji, dan tidak boleh orang telanjang thawaf di Ka’bah!”

Hari Nahr disebut sebagai hari HAJI AKBAR, karena pada malam harinya ada wuquf di ‘Arafah, mabit (menginap) di Masy’aril Haram (Muzdalifah), melempar jumrah pada siang harinya, menyembelih, mencukur habis rambut kepala (bertahallul), thawaf, dan Sa’i yang merupakan amal-amal haji.

Hari Nahr merupakan waktu/zaman.
Haji Akbar merupakan amaliah yang dikerjakan padanya.

Telah ada penyebutan hari Haji Akbar dalam al-Qur’an. Allah berfirman,

[sc_typo_arabic type=”regular” textalign=”right”] وَأَذَانٌ مِنَ اللَّهِ وَرَسُولِهِ إِلَى النَّاسِ يَوْمَ الْحَجِّ الأَكْبَرِ [/sc_typo_arabic]

“Seruan dari Allah dan Rasul-Nya kepada umat manusia pada hari Haji Akbar.”

dari Fatwa al-Lajnah ad-Daimah no. 6519

Terbaru

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back to top button