Rudud

Penjelasan untuk PENIPUAN Jamil al-Hamily dalam Pertemuan al-‘Allamah al-Fauzan yang Membahas tentang Perkara Watsiqah al-Imam

Penjelasan untuk PENIPUAN Jamil al-Hamily dalam Pertemuan al-‘Allamah al-Fauzan yang Membahas tentang Perkara Watsiqah al-Imam

[sc_typo_arabic type=”regular” textalign=”center”] (( بيان تدليس جميل الهاملي في لقاء العلامه الفوزان في قضيه وثيقه الامام))[/sc_typo_arabic]

[sc_typo_arabic type=”regular” textalign=”right”] فإن المخذله قد نشروا عبر الشبكات كلاما عنوانه (دفاع العلامه الفوزان عن وثيقه الامام) وهذا العنوان والله وتالله وبالله لهو كذب وتدليس مفترى ، وكان سبب هذا لقاء بعض هولاء بالشيخ الفوزان حفظه الله، وكان الناقل لهذا (جميل بن صالح الهاملي) وأنا أقف مع ظاهر ما نقله في هذا اللقاء والله أعلم بما خفي .[/sc_typo_arabic]
[sc_typo_arabic type=”regular” textalign=”right”] قوله (فأطلعناه على بعض البنود ) لماذا لم تطلعوه على جميع بنود الوثيقه وهل أطلعتم العلامه الفوزان على البند الكفري وهو بند حريه الفكر[/sc_typo_arabic]

[sc_typo_arabic type=”regular” textalign=”right”] قوله (وهي أنه ليس بيننا وبين الحوثيين معاداة وأنهم إخواننا وعدونا وعدوهم واحد ونبينا واحد الخ)) ظاهر هذا الكلام التدليس والكذب فإن محمد الإمام يعتقد كثيرا من هذه الأمور قبل إبرام الوثيقه وليس ﻹنه مضطر فهو يعتقد أن الحوثيين مسلمون وأنهم إخوه لنا ﻹن المسلم أخو المسلم ، وأن كبيرهم عبد الملك الحوثي مسلم ، وهولاء صوروا للشيخ الفوزان أن محمد الإمام وقع على هذا مضطرا ولا يعتقد شئ منها ، ثم هل صورتم للعلامه الفوزان الحاله التي وقع عليها محمد الإمام وهل كان مضطرا الإضطرار الذي يبيح له !! الكفر ،[/sc_typo_arabic]
[sc_typo_arabic type=”regular” textalign=”right”] ثم هل صورتم له أن محمد الإمام خذل عن قتال الرافضه في كتاف وهم مجرد عصابه مع أن العلامه الفوزان أفتى بقتالهم في اليمن حينئذ وهل أخبرتم العلامه الفوزان أن الإمام ينهى ويخذل عن جهاد الرافضه الآن ويقول لا تصدوهم واسمحوا لهم بالدخول ﻷنها فتنه ومؤامره مع أن الشيخ الفوزان الآن يفتي بصدهم فالأمور مترابطه وأهل السنه يذكرون ما لهم وما عليهم .[/sc_typo_arabic]

[sc_typo_arabic type=”regular” textalign=”right”] فالظاهر أن سؤالك للفوزان ما يأتي:رجل وقع على هذه البنود وهو مضطر اسمه محمد الامام ؟ فأجاب الشيخ الفوزان بما أجاب [/sc_typo_arabic]
[sc_typo_arabic type=”regular” textalign=”right”] ولهذا قال العلامه الفوزان وتكلم عن دعوه الرسول في مكه وكيف لم يؤمر بقتالهم الخ  مما يدل على أن السؤال كان كما سبق وأن العلامه الفوزان يكفر هولاء الرافضه الحوثيين [/sc_typo_arabic]
[sc_typo_arabic type=”regular” textalign=”right”] قوله (( ثم أن العلامه الفوزان قد تكلم عن وضع اليمن وأنه الآن ليس لهم حكومه ولا رائيس )) فهل أخبرتم العلامه الفوزان أن الوثيقه كانت قبل دخول الحوثيين صنعاء وقبل سقوط الشمال وأن الحكومه موجوده والحاكم موجود وأنها كانت قبل أن يصل الوضع إلى ما عليه الآن ، ولهذا أنا أطلب منك أن تأتي بالسؤال والجواب بالنص لا بالخلاصه حتى نعرف أكثر عن تدليسك وإن كان ظاهر ما نقلته فيه تدليس فما بالك بما خفي [/sc_typo_arabic]
[sc_typo_arabic type=”regular” textalign=”right”] قوله (( ثم سألته بالحرف الواحد الخ )) هل قلت للعلامه الفوزان أن العلماء الذين أنكروا ما أنكروا أصل الصلح وإنما أنكروا حال محمد الامام مع الصلح وأنه ليس مضطر ، وهل قلتم له أن هناك مشائخ في اليمن أنكروا هذه الوثيقه وبدعوه وهم في بلاده وبجانبه لإنهم قالوا لم يصل إلى الإضطرار[/sc_typo_arabic]

[sc_typo_arabic type=”regular” textalign=”right”] فإن التدليس يا أخ جميل أسلوب يقوم به المنهزم [/sc_typo_arabic]
[sc_typo_arabic type=”regular” textalign=”right”] يا أخ جميل لو أخبرت الفوزان أن محمد الإمام الآن يفتي اليمن كله بعدم التصدي للرافضه والسماح لهم بالدخول ماذا سيقول العالم الجليل بقيه السلف العلامه الفوزان حفظه الله ورعاه[/sc_typo_arabic]

[sc_typo_arabic type=”regular” textalign=”right”] كتبه :أبو العباس محمد العدني[/sc_typo_arabic]

~~~~~~ ❁ ✺ ❁ ~~~~~~

Sesungguhnya para penggembos telah menyebarkan lewat berbagai Internet/medsos sebuah pernyataan dengan judul:

[sc_typo_arabic type=”regular” textalign=”right”] دفاع العلامة الفوزان عن وثيقة الإمام[/sc_typo_arabic]

(Pembelaan al-‘Allamah al-Fauzan terhadap Watsiqah al-Imam)

Judul ini, demi Allah, demi Allah, dan demi Allah, sungguh adalah KEDUSTAAN dan TIPUAN yang direkayasa.
Sebab hal ini adalah pertemuan sebagian mereka (para penggembos) dengan asy-Syaikh al-Fauzan hafizhahullah.

Dan orang yang menukilkan pertemuan tersebut adalah Jamil bin Shalih al-Hamiliy, dan aku akan memberikan catatan/kritik sesuai yang tampak dari apa yang dia nukilkan dalam pertemuan itu, dan Allah lebih mengetahui dengan apa yang tersembunyi.

Ucapan al-Hamili
“Kami beritahukan kepada beliau sebagian klausul perjanjian”

Kenapa kalian tidak tunjukkan semua isi klausul perjanjian / Watsiqah. Sudahkah kalian tunjukkan kepada al-‘Allamah al-Fauzan KLAUSUL KUFUR, yaitu “Hurriyatul Fikri” (Kebebasan Berpikir)??!

Ucapannya:
“Yaitu, bahwasanya tidak ada permusuhan antara kami dan al-Hutsiyin, dan bahwasanya mereka adalah saudara kita, dan musuh kita dan musuh mereka satu dan nabi kita satu, … dan seterusnya.”

Yang nampak dari pernyataan ini adalah PENIPUAN/PEMALSUAN dan KEDUSTAAN. Karena Muhammad al-Imam meyakini kebanyakan dari beberapa perkara ini sebelum penandatangan Watsiqah dan bukan karena terpaksa.

Muhammad al-Imam meyakini bahwa al-Hutsiyin adalah muslimin dan mereka adalah saudara kita , karena seorang muslim itu saudara bagi muslim yang lain. Dan bahwasanya pembesar mereka, yaitu Abdul Malik al-Hutsy, adalah muslim.

Sementara mereka menggambarkan kepada asy-Syaikh al-Fauzan bahwa Muhammad al-Imam terjatuh pada perjanjian ini KARENA TERPAKSA dan tidak meyakini sedikitpun dari pemahaman-pemahaman tersebut.

Kemudian, apakah kalian sudah menggambarkan kepada al-‘Allamah al-Fauzan kondisi yang Muhammad al-Imam terjatuh padanya? Apakah benar dia terpaksa dengan keterpaksaan yang membolehkan dia untuk menyatakan sesuatu yang kufur?!

Kemudian, apakah kalian juga sudah menggambarkan kepada beliau bahwa Muhammad al-Imam telah MENGGEMBOSI tindakan memerangi Rafidhah di Kitaf – dan mereka hanyalah sebuah kelompok saja -, padahal al-‘Allamah al-Fauzan telah memfatwakan untuk memerangi mereka di Yaman ketika itu?!

Dan apakah kalian sudah mengabarkan kepada al-‘Allamah al-Fauzan bahwa al-Imam melarang dan menggembosi jihad melawan Rafidhah sekarang ini, sambil mengatakan: “Janganlah kalian membendung mereka, persilakan mereka untuk masuk, karena itu adalah fitnah dan konspirasi”,
padahal asy-Syaikh al-Fauzan sekarang ini memfatwakan untuk membendung mereka?!

Maka perkara-perkara ini saling berkaitan, dan Ahlus Sunnah menyebutkan apa yang mendukung mereka maupun apa yang merugikan mereka (dalam menilai dan menimbang).

Maka yang tampak adalah bahwa pertanyaanmu kepada asy-Syaikh al-Fauzan adalah sebagai berikut:

“Ada seorang yang terjatuh pada poin-poin/klausul perjanjian ini DALAM KEADAAN TERPAKSA, namanya adalah Muhammad al-Imam.”

Lalu asy-Syaikh al-Fauzan menjawab dengan jawaban tersebut.

Oleh karena itulah al-‘Allamah al-Fauzan pun mengatakan dan membicarakan tentang dakwah Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam ketika di Makkah dan bagaimana beliau tidak diperintah untuk memerangi orang-orang kafir… dan seterusnya, yang menunjukkan bahwa pertanyaannya adalah seperti tadi, dan al-‘Allamah al-Fauzan mengkafirkan mereka para Rafidhah al-Hautsiy ini.

Ucapan al-Hamili :
“Kemudian bahwasanya al-‘Allamah al-Fauzan telah membicarakan tentang situasi Yaman, dan bahwasanya sekarang ini mereka tidak memiliki pemerintahan dan tidak pula memiliki Presiden”.

Apakah kalian sudah mengabarkan kepada al-‘Allamah al-Fauzan bahwa Watsiqah itu terjadi
▪ SEBELUM masuknya al-Hautsiyun ke Shan’a, dan
▪ SEBELUM jatuhnya wilayah utara, dan bahwasanya pemerintahan masih ada, presiden juga masih ada, juga itu terjadi sebelum situasi sampai pada kondisi sekarang ini?!

Oleh karena inilah, aku menuntut darimu untuk mendatangkan konteks pertanyaan dan jawabannya, bukan sekadar ringkasan. Sehingga kami bisa tahu lebih banyak lagi pemalsuanmu.

Jika apa yang tampak dari apa yang kamu nukilkan saja terdapat pemalsuan, maka bagaimana lagi dengan yang tersembunyi?

Ucapan al-Hamili :
“Kemudian aku bertanya kepada beliau satu pertanyaan lagi… dan seterusnya”.

Apakah kamu sudah mengatakan kepada al-‘Allamah al-Fauzan bahwa para ulama yang mengingkari al-Imam, mereka tidaklah mengingkari masalah perjanjian damai, namun para ‘ulama tersebut mengingkari kondisi Muhammad al-Imam terhadap perjanjian damai itu dan bahwasanya dia TIDAK terpaksa?!

Dan apakah kalian sudah mengatakan kepada beliau bahwa di sana ada Para Masyayikh di Yaman yang mengingkari Watsiqah ini dan membid’ahkannya, padahal mereka berada di negerinya dan di dekatnya, karena mereka mengatakan (kondisinya) tidak sampai pada keterpaksaan?!

Sesungguhnya pemalsuan itu, wahai Akh Jamil, adalah cara yang digunakan oleh orang yang kalah.

Wahai Akh Jamil, kalau seandainya anda mengabarkan kepada asy-Syaikh al-Fauzan bahwa Muhammad al-Imam sekarang memfatwakan agar seluruh Yaman TIDAK membendung Rafidhah dan mempersilahkan mereka untuk masuk, maka apa kiranya yang akan dikatakan oleh Sang al-‘Alim yang mulia, Sang Penerus Para Salaf, al-‘Allamah al-Fauzan hafizhahullah wa ra’ah??!

Ditulis oleh:
Abul Abbas Muhammad al-Adeny.

Wallaahu A’lam
hm

Majmu’ah Manhajul Anbiya

Terbaru

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back to top button