Rudud

TERBONGKARLAH KEDUSTAAN dan KEPALSUAN TERSEBUT

Alhamdulillah wa Ash-Shalatu wa As-Salamu ‘Ala Rasulillah…
Amma ba’d :

Telah diedarkan sebuah selebaran DUSTA dan PALSU dengan judul ” Al-Mulakhkhosh wa al-Haqiqah li Kalam wa Ahkam al-‘Ulama Haula Watsiqah al-Hutsiyyin wa Tauqi al-Imam” [Kesimpulan dan Hakekat Pernyataan dan Hukum para ‘Ulama terhadap Watsiqah Hitsiyyin dan Penandatanganan al-Imam] Selebaran tanpa nama tersebut, diedarkan melalui akun Facebook seorang yang menamakan dirinya Abdul Malik al-Ibbi, yang kemudian tersebar luas melalui berbagai group dan jejaring sosial lainnya. Yang membuat “menarik” adalah, padanya dibubuhi kalimat “sudah dibaca dan diizinkan untuk disebarkan oleh asy-Syaikh Muhammad bin Hadi al-Madkhali” Di dalamnya, penulisnya hendak mendudukkan dan membagi para ‘ulama dalam menyikapi “Watsiqah” dan Muhammad al-Imam. Tentu saja dia lakukan itu bukan dengan ilmu, namun dengan KEBODOHAN DAN KEDUSTAAN. Tentu saja selebaran aneh tersebut membuat banyak dari Salafiyyin bertanya-tanya…. yang sebenarnya di hati kecil ini menangkap adanya tanda-tanda kedustaan padanya.

Alhamdulillah, dengan segala kenikmatan-Nya terwujud sempurnalah segala kebaikan. Pada hari ini, Jum’at 4 Rabi’ul Awwal 1436 H, TERBONGKARLAH KEPALSUAN dan KEDUSTAAN SELEBARAN ZHALIM tersebut. Yaitu melalui jawaban asy-Syaikh DR. ‘Abdullah bin ‘Abdirrahim al-Bukhari hafizhahullah; dalam acara “AL-LIQA AL-MAFTUH” yang berlangsung bada Shalat Jum’at LIVE radio ar.miraath.net. Kemudian, setelah acara “AL-LIQA AL-MAFTUH” tersebut, saya (Abul Harits) baru saja berada di samping Asy-Syaikh Abdullah Al-Bukhari hafizhahullah. Beliau berbicara sangat keras tentang tulisan yang berisi pembagian Masyayikh dalam menyikapi watsiqah kufriyyah, yaitu Watsiqah yang ditanda tangani oleh Muhammad al-Imam.
Beliau juga berbicara sangat keras kepada orang yang menyebarkannya atau menyutujuinya, atau juga menyebarkan berita ini :

[sc_typo_arabic type=”regular” textalign=”right”] بسم الله الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه ومن والاه.[/sc_typo_arabic]
[sc_typo_arabic type=”regular” textalign=”right”] أما بعد[/sc_typo_arabic]
[sc_typo_arabic type=”regular” textalign=”right”] فقد عرضت الورقة على شيخنا محمد بن هادي المدخلي حفظه الله فأخذها الشيخ وقرأها.[/sc_typo_arabic]
Aku telah tunjukkan selebaran itu kepada Syaikhuna Muhammad bin Hadi al-Madkhali hafizhahullah. Maka beliau mengambilnya lalu membacanya.
[sc_typo_arabic type=”regular” textalign=”right”] ثم سألته عنها ؟[/sc_typo_arabic]
[sc_typo_arabic type=”regular” textalign=”right”] فقال حفظه الله: طيبة.[/sc_typo_arabic]
Kemudian aku tanya tentangnya? Beliau menjawab : Bagus.
[sc_typo_arabic type=”regular” textalign=”right”] فقلت له: تُنشر؟[/sc_typo_arabic]
Aku tanya : Apakah boleh disebar
[sc_typo_arabic type=”regular” textalign=”right”] فقال: لا بأس.[/sc_typo_arabic]
Beliau menjawab : Tidak mengapa.
[sc_typo_arabic type=”regular” textalign=”right”] السائل: جمال أحمد المظفري.[/sc_typo_arabic]
Penanya : Jamal Ahmad al-Muzhaffari

Maka ana memberi nasehat kepada siapa saja yang menyebarkan selebaran tersebut, atau tulisan Jamal Al-Muzhaffary di atas Hendaklah SEGERA BERTAUBAT kepada Allah dan rujuk dari kedustaan-kedustaan yang ada pada tulisan tersebut. Asy-Syaikh Abdullah Al-Bukhari hafizhahullah mengatakan : ” Barang siapa yang menyebarkannya maka berarti dia ;

1. Setuju
2. Percaya dan membenarkan
3. Mendukungnya.

Maka siapa saja yang mengirim ke siapa saja atau di group mana saja, hendaklah SEGERA BERTAUBAT kepada Allah dan BERLEPAS DIRI dari kedustaan-kedustaan dan celaan-celaan terhadap Masyayikh Kibar yang terdapat dalam selebaran tersebut.

Dan yang terakhir…. Nasehat asy-Syaikh al-Bukhari sebelum beliau kembali ke kediamannya :

1 Hendaklah masing-masing dari kita menyadari kadar keilmuan kita. Janganlah pernah kita mengangkat diri kita di atas kedudukan yang semestinya. Hendaklah kita diam, dan berhati-hati terlebih khusus dalam masa-masa fitnah.

2 Cukupkanlah dengan fatawa masyayikh kita. Bukan merupakan keharusan bagi kita untuk tampil dan berbicara dalam setiap masalah.

Allahu A’lam.

Ditulis oleh
Abul Harits Muhammad bin Mushlih
Jum’at, 4 Rabi’ul Awwal 1436 H – 26 Des 2014

Audio

asy-Syaikh Al-Bukhari mendustakan sebuah pernyataan yang dinisbahkan kepada sebagian masyaikh, dalam sebuah selebaran berjudul : “Al-Mulakhkhash wa al-Haqiqah li Kalam wa Ahkam al-‘Ulama Haula Watsiqah al-Hutsiyyin wa Tauqi’ al-Imam” di dalamnya asy-Syaikh al-Bukhari menjelaskan bagaimana sikap seorang Salafy terhadap Watsiqah Kufriyyah tersebut

Perhatian :
Ini adalah satu-satu rekaman resmi yang diizinkan oleh asy-Syaikh al-Bukhari untuk dipublish. Adapun rekaman lainnya tidak diizinkan sama sekali.

sumber : ar.miraath.net
turut mempublish

WhatsApp Miratsul Anbiya Indonesia

Terbaru

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Baca juga
Close
Back to top button