Info Taklim

QUNUT NAZILAH UNTUK MUSLIMIN ROHINGYA MYANMAR

*Himbauan Asatidzah Salafiyyin Terkait Himbauan Pemerintah Tentang Qunut Nazilah*

[sc_typo_arabic type=”regular” textalign=”right”] الحمد لله وحده، والصلاة والسلام على من لا نبي بعده، نبينا محمد وعلى آله وصحبه، وبعد:[/sc_typo_arabic]

*Mengingat* :

1. Peristiwa pembantaian genosida yang menimpa saudara-saudara kita seiman di Rohingya Myanmar dengan cara-cara yang sangat bertentangan dengan prikemanusiaan.

2. Himbauan Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Agama agar kaum muslimin Indonesia melakukan Qunut Nazilah,

maka :

Asatidzah menghimbau seluruh Salafiyyin di ma’had-ma’had, atau lainnya untuk melakukan Qunut Nazilah pada shalat lima waktu, sebagai perwujudan ukhuwwah Islamiyyah untuk saudara-saudara kita muslimin Rohingya Myanmar dan ketaatan kita terhadap himbauan pemerintah Indonesia.

[sc_typo_arabic type=”regular” textalign=”right”] وصلى الله على نبينا محمد وعلى آله وصحبه وسلم[/sc_typo_arabic]

Rabu, 23 Shafar 1438 H – 23 November 2016 M

ttd

_Asatidzah_ :

  • Muhammad as-Sewed
  • Luqman Baabduh
  • Qomar Suaidi
  • Ruwaifi bin Sulaimi
  • Usamah Mahri
  • Abdush Shomad Bawazir
  • Syafrudin
  • Muhammad Sarbini
  • Abdul Haq
  • Abdullah Nahar
  • Muslim Abu Ishaq
  • Abdurrahman Mubarak
  • Ihsan Abul Abbas
  • Muhammad Afifuddin
  • Ahmad Khodim
  • Abdul Jabbar
  • Ayip Syafrudin

*Beberapa Penjelasan Penting*

1. Qunut Nazilah baru dilakukan oleh kaum muslimin ketika ada perintah atau izin dari pemerintah muslimin. Demikian menurut pendapat yang benar.

2. Qunut nazilah dilakukan setelah ruku’ pada rakaat terakhir. Dilakukan pada semua shalat lima waktu, baik shalat Jahriyyah maupun Sirriyyah. Adapun pada Shalat Jum’at, maka tidak qunut. Karena do’anya bisa dilakukan ketika khutbah

3. Disyariatkan kepada para makmum untuk mengaminkan do’a qunut nazilah. Disyariatkan pula mengangkat tangan bagi imam dan makmum. Tidak perlu mengusap wajah ketika mengakhiri do’a.

4. Dalam shalat sirriyyah, do’a qunut nazilah tetap dibaca jahr (dikeraskan).

5. Dalam doa qunut nazilah tidak ada teks do’a tertentu. Maka hendaknya berdo’a dengan doa yang sesuai dengan kondisi yang ada. Misalnya :

[sc_typo_arabic type=”regular” textalign=”right”] اللهم انصر إخواننا المستضعفين في راهنيا[/sc_typo_arabic]
[sc_typo_arabic type=”regular” textalign=”right”] اللهم عليك بأعدائك أعداء الدين[/sc_typo_arabic]
[sc_typo_arabic type=”regular” textalign=”right”] اللهم عليك بهم فإنهم لا يعجزونك[/sc_typo_arabic]
[sc_typo_arabic type=”regular” textalign=”right”] اللهم أرنا فيهم عجائب قدرتك[/sc_typo_arabic]
[sc_typo_arabic type=”regular” textalign=”right”] اللهم أنزل عليهم بأسك الذي لا يرد عن القوم المجرمين[/sc_typo_arabic]

atau doa lainnya yang sesuai. Lafazh di atas hanya sekedar contoh, tidak harus persis seperti itu.

6. Hendaknya do’anya tidak meluas, hanya berkaitan dengan peristiwa yang ada. Gunakan lafazh-lafazh yang mencakup, jangan berpanjang-panjang, dan jangan sampai memberatkan para makmum.

7. Suatu kesalahan apabila dalam do’a qunut nazilah membaca do’a :

[sc_typo_arabic type=”regular” textalign=”right”] اللهم اهدنا فيمن هديت …. إلخ[/sc_typo_arabic]

karena itu merupakan doa dalam qunut witr.

Tidak dibenarkan pula membaca shalawat Nabi dalam qunut nazilah.

Terbaru

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back to top button