Aqidah

Sudah Benarkah Keimanan Kita Kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala (Bag. 2)

( bagian kedua)

? Pada bagian pertama kita telah mengetahui bahwa iman kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala tidak cukup dengan mengimani bahwa Allah itu ada, akan tetapi wajib mengimani pula tiga hal lainnya yaitu beriman terhadap Rububiyah-Nya, Uluhiyah-Nya, Nama-Nama Nya dan Sifat-Sifat-Nya. Satu per satu dari empat perkara tersebut akan dijelaskan mulai pada bagian kedua ini.

?️ Beriman Bahwa Allah Ada

Para ulama menyebutkan ada empat macam dalil yang menunjukan bahwa Allah itu ada.

  1. Dalil Fitrah
  2. Dalil Akal
  3. Dalil Syariat
  4. Dalil Indra

? Dalil Fitrah

Seluruh makhluk telah diciptakan dalam keadaan mengimani bahwa Allah ada, tanpa melalui proses berpikir dan proses belajar. Itulah yang dimaksud dengan Fitrah. Tidak akan berubah dari konsekuensi fitrah ini kecuali ketika mengalami gangguan atau kerusakan. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :

فَأَقِمْ وَجْهَكَ لِلدِّينِ حَنِيفًا ۚ فِطْرَتَ اللَّهِ الَّتِي فَطَرَ النَّاسَ عَلَيْهَا ۚ لَا تَبْدِيلَ لِخَلْقِ اللَّه

“Hadapkanlah wajahmu kepada Agama Allah dengan lurus, Itulah Fitrah Allah yang mana Allah telah menciptakan manusia di atas fitrah tersebut, tidak ada perubahan terhadap agama Allah.”

(QS. Ar-Rum: 30)

Rasulullah Shalallahu ‘alahi wa sallam bersabda :

ما مِن مَوْلُودٍ إلَّا يُولَدُ علَى الفِطْرَةِ، فأبَوَاهُ يُهَوِّدَانِهِ أوْ يُنَصِّرَانِهِ، أوْ يُمَجِّسَانِهِ

“Tidaklah seorang bayi dilahirkan melainkan dalam keadaan Fitrah (Islam), kemudian kedua orang tuanyalah yang akan membuatnya menjadi yahudi, atau nashroni, atau majusi.” (Hadits Riwayat Al-Bukhari)

Fitrah ini akan tampak pada manusia ketika dia tertimpa musibah yang akan membinasakannya, maka dengan spontan dia ingat kepada Allah, memanggil-Nya dan meminta perlindungan kepada-Nya. Hal itu akan dialami semua manusia apakah dia seorang muslim, ataukah seorang musyrik atau bahkan seorang yang mengaku tidak ber-Tuhan sekalipun.

Hal ini telah Allah Subhanahu wa Ta’ala sebutkan dalam firman-Nya :

وَإِذَا مَسَّ الْإِنسَانَ ضُرٌّ دَعَا رَبَّهُ مُنِيبًا إِلَيْهِ

“Ketika musibah dan bencana menimpa manusia maka ia pun memanggil Rabbnya (Allah Ta’ala) dan kembali kepada-Nya ”

(QS. Az-Zumar: 8)

? (Sumber rujukan : Al Quranul Karim dan Tafsirnya; Kitab Syarh Tsalatatil Ushul, asy-Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin rahimahullah, cet. Daarul Adhwau Sunnah, hal 59)

Terbaru

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Baca juga
Close
Back to top button