Fiqih

BIMBINGAN SUNNAH NABI Shallallahu alaihi wa Sallam KETIKA ORANG KAFIR BERSIN

Sebagaimana telah kita ketahui bahwa bimbingan Sunnah Nabi Shallallahu alaihi wa Sallam mengajarkan apabila seorang muslim bersin, maka hendaknya dia mengucapkan, “Alhamdulillah.”
Kemudian orang yang mendengarnya mendoakan: “Yarhamukallah” (semoga Allah merahmatimu).
Lalu orang yang bersin tadi mengucapkan, “Yahdikumullah wa Yushlihu Baalakum” (semoga Allah memberimu hidayah dan memperbaiki kondisimu).

Bagaimana jika yang bersin adalah orang kafir? Apakah kita yang mendengar orang kafir bersin, lalu kita ucapkan “Yarhamukallah” kepada orang kafir tersebut?

Berikut bimbingan Sunnah Nabi Shallallahu alaihi wa Sallam jika yang bersin adalah orang kafir:

عن أبي موسى رضي الله عنه قال : كَانَتِ الْيَهُودُ تَعَاطَسُ عِنْدَ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم رَجَاءَ أَنْ يَقُولَ لَهَا يَرْحَمُكُمُ اللَّهُ، فَكَانَ يَقُولُ: «يَهْدِيكُمُ اللَّهُ، وَيُصْلِحُ بَالَكُمْ» (رواه أبو داود والترمذي وأحمد وصححه الألباني)

Dari Shahabat yang mulia Abu Musa Al-Asy’ary radhiyallahu anhu berkata:

“Dahulu orang-orang yahudi melakukan bersin di sisi Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam sembari berharap agar beliau mengucapkan kepada mereka “yarhamukumullah” (semoga Allah merahmatimu).

Namun ternyata beliau malah mengucapkan kepada mereka “yahdikumullahu wa yushlihu baalakum” (semoga Allah memberimu hidayah dan memperbaiki kondisimu).

(HR. Abu Dawud 5035, At-Tirmidzy 2739, dan Ahmad 4/400; dishahihkan oleh al-Albani dalam al-Irwa no. 1277)

Dari hadits tersebut, tampak jelas bahwa jika orang kafir bersin, maka orang yang mendengarnya tidak mengucapkan yarhamukumullah” , tapi mengucapkan: “yahdikumullahu wa yushlihu baalakum

قال شرف الحق العظيم آبادي رحمه الله:
أي ولا يقول لهم : يرحمكم الله، لأن الرحمة مختصة بالمؤمنين، بل يدعو لهم بما يصلح بالهم من الهداية والتوفيق للإيمان (عون المعبود ج ٢ ص ٢٢٩٩ ط دار ابن حزم)

Syaraf al-Haq Al-Adzhim Abady rahimahullah mengatakan,

Yakni Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam tidak mengucapkan kepada mereka “yarhamukumullah” karena mendoakan rahmat hanya berlaku untuk kaum mukminin saja.
Namun Nabi shallallahu alaihi wa sallam mendoakan mereka dengan doa yang diharapkan bisa memperbaiki keadaan mereka berupa doa hidayah dan taufiq agar (mereka) beriman.
(‘Aun al-Ma’bud jilid 2 hal 2299, cet Dar lbnu Hazm)

Catatan: Doa di atas diucapkan jika orang kafir tersebut mengucapkan Alhamdulillah ketika bersin. Jika tidak mengucapkan tahmid, maka kita pun tidak mengucapkan doa di atas.

Terbaru

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back to top button