Fiqih

TERMASUK SUNNAH YANG HARUS DIJAGA PELAKSANAANNYA OLEH JAMA’AH HAJI : MABIT DI MINA PADA MALAM ‘ARAFAH

Asy-Syaikh Muhammad Nashiruddin al-Albani rahimahullah,

“Waspadalah wahai Saudaraku, Jangan sampai engkau meninggalkan mabit di Mina pada malam ‘Arafah!! Demikian juga mabit di Muzdalifah pada malam Idul Adha. Karena itu termasuk bimbingan Nabi — shallallahu ‘alaihi wa sallam — . Terlebih lagi, mabit di Muzdalifah hingga shubuh merupakan salah satu rukun haji menurut pendapat yang rajih di kalangan ulama. Jangan tertipu dengan alasan-alasan yang dipoles indah oleh sebagian orang yang disebut dengan “Muthawwif” (pemandu haji). Karena tidak ada yang mereka pentingkan kecuali mendapat uang, dan menyedikitkan pekerjaan mereka. … Mereka tidak peduli apakah hajimu sempurna ataukah kurang, apakah engkau mengikuti sunnah ataukah menyelisihinya.”

Hajjatu an-Nabi, 20-21

[sc_typo_arabic type=”regular” textalign=”right”] واحذر يا أخي أن تدع البيات في منى ليلة عرفة ، وكذا البيات في المزدلفة ليلة النحر ، فذلك من هدي نبيك صلى الله عليه وسلم ، لا سيما والبيات في المزدلفة حتى الصبح ركن من أركان الحج على الراجح من أقوال أهل العلم. ولا تغتر بما يزخرف لك من القول بعض من يسمون بـ(ـالمطوفين) ، فإنهم لا هم لهم إلا قبض الفلوس ، وتقليل العمل الذي أخذوا عليه الأجر كافياً وافياً على أدائه بتمامه ، وسواء عليهم بعد ذلك أتم حجك أم نقص ، أتبعت سنة نبيك أم خالفت؟![/sc_typo_arabic]

Terbaru

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back to top button