Fawaid

Ucapan Para ‘Ulama Sunnah tentang Wafatnya asy-Syaikh al-‘Allamah Zaid al-Madkhali rahimahullah

Pujian al-‘Allamah asy-Syaikh Rabi’ hafizhahullah :

بسم الله الرّحمن الرّحيم قبل أنْ نبدأ في الدّرس، ادعوا اللهَ للشَّيخِ زيد المدخليّ رحمه اللهُ، انتقلَ إلى رحمةِ اللهِ ـ إنْ شاء الله ـ، فادعوا اللهَ له، فقد كان جبلاً في السُّنّة، وفي الدَّعوةِِ إلى اللهِ تبارك وتعالى، ونسأل اللهَ أنْ يُخلفهُ بخير. آمين، ادعوا اللهَ جميعًا بارك اللهُ فيكم.

Bismillahirrahmanirrahim. Sebelum memulain dars (yakni Dars Ma’arijul Qabul Jum’at malam, 14 Jumadal Ula 1435 H/14 Maret 2014, pen) Berdoalah kepada Allah untuk asy-Syaikh Zaid al-Madkhali rahimahullah, beliau berpindah kepada rahmat Allah – insya Allah – … berdoalah kepada Allah untuk beliau. Beliau adalah gunung dalam sunnah, dan dalam dakwah ke jalan Allah – Tabaraka wa Ta’ala.

Kita memohon kepada Allah agar menjadikan pengganti beliau dengan yang lebih baik. Amin.

Berdoalah kepada Allah kalian semua. Barakallahu fikum

[symple_button color=”blue” url=”http://www.sahab.net/forums/index.php?app=core&module=attach&section=attach&attach_id=1676″ title=”Klik di sini” target=”blank” border_radius=””]Unduh Audio MP3[/symple_button]

 

Asy-Syaikh ‘Ubaid al-Jabiri hafizhahullah

Pertanyaan :

Kami mengharap dari anda, arahan tentang bagaimana sikap penuntut ilmu atas wafatnya ‘ulama sunnah?

Jawab :

Pertama kita katakan, Alhamdulillah atas Qadha’ dan Qadar-Nya. Hanya milik-Nya Subhanahu wa Ta’ala segala apa yang Dia ambil dan apa yang Dia ambil. Dia Allah Subhanahu wa Ta’ala sebagaimana kerajaan semuanya adalah milik-Nya, demikian pula segala perintah hanya milik-Nya.

Kedua, bukanlah hal yang asing, meninggalnya para ‘ulama, di semua tempat dan semua masa.

– Musibah terbesar yang dialami kaum muslimin adalah wafatnya Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam, kemudian kepergian para shahabat setelah beliau, kemudian kepergian para imam.

– Karena Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah memberitakan akan terjadinya hal ini, dalam hadits yang shahih. Yaitu hadits dari shababat ‘Abdullah bin ‘Amr radhiyallahu ‘anhuma, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya Allah tidaklah mencabut ilmu ini sekaligus. Namun Allah mencabutnya dengan diwafatkannya para ‘ulama. Sehingga tidak tersisa lagi seorang ‘ulama pun. Maka umat manusia pun mengangkat pimpinan-pimpinan jahil. Mereka pun ditanya, lalu mereka pun berfatwa tanpa ilmu. Mereka itu sesat dan menyesatkan.”

Dari sisi lain, hadits ini mewajibkan sebuah kewajiban lain, yaitu bersimpuh dan terhubung dengan para ‘ulama sunnah yang masih tersisa. Serta mengambil ilmu dari mereka, memuji mereka, dan menghormati mereka.

Demikian pula, hadits tersebut mewajibkan kepadamu mendoakan para ‘ulama yang telah wafat di atas sunnah, semoga Allah mengampuni dan merahmati mereka, serta membalas mereka dengan kebaikan dari ahli Islam dan Sunnah.

(dalam kesempatan Dars Fadhl al-Islam, dars ke-2, Kamis malam, 12 Jumadal Ula 1435 H/13 Maret 2014)

 

[symple_button color=”blue” url=”http://www.sahab.net/forums/index.php?app=core&module=attach&section=attach&attach_id=1669″ title=”kilik di sini” target=”blank” border_radius=””]Unduh Audio MP3[/symple_button]

Asy-Syaikh Muhammad bin Hadi al-Madkhali hafizhahullah

khutbah_binHadi

Dalam khuthbah Jum’at yang beliau sampaikan di Masjid Jami’ asy-Syaikh Zaid di Shamithah hari Jum’at kemarin, 13 Jumadal Ula 1435 H, dengan judul

“Kedudukan ‘ulama dalam Islam, dan meninggalnya mereka merupakan musibah”

Di antara petikan khutbah tersebut,

“Ketahuilah, bahwa musibah kita yang besar pada saat ini adalah wafatnya seorang imam Ahlus Sunnah wal Jama’ah di wilayah selatan negeri ini, Saudi ‘Arabia. Pembawa bendera Sunnah, Dakwah, Ilmu, dan Fiqh di negeri tersebut. yaitu Syaikhuna al-‘Allamah al-Faqih (ahli Fiqh), al-Muhaddits (ahli hadits), al-Mufassir (ahli tafsir), al-Ushuli (ahli ilmu ushul) asy-Syaikh Zaid bin Muhammad bin Hadi al-Madkhali – semoga Rahmat dan Keridhoan Allah kepada beliau – . Beliau telah kembali kepada Rabb-nya Tabaraka wa Ta’ala. Allah memilih beliau untuk berada di sisi-Nya. Kita semua berharap, semoga apa yang ada di sisi Allah lebih baik bagi beliau.

Sungguh beliau telah meninggalkan kebaikan yang sangat banyak.  Musibah ini sangat besar, berbicara tentang kehilangan ini sangat besar, namun demi Allah kita tidak berkata kecuali sesuatu yang membuat Allah ridha. Inna lillahi wa Inna ilaihi raji’un.

Sungguh hati ini bersedih, air mata mengalir, dan kami tidak berkata kecuali sesuatu yang membuat Allah ridha. Sungguh dengan berpisahnya engkau wahai Syaikh kami, kami semua bersedih.”

Transkrip khutbah selengkapnya bisa dilihat di  http://www.sahab.net/forums/index.php?showtopic=142860

Audio Khutbah bisa unduh di sini http://miratsul-anbiya.net/dari-miraath/

Terbaru

2 Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Baca juga
Close
Back to top button