Fatawa

BOLEHKAH HADIR SHALAT JUM’AT NAMUN DENGAN NIAT SHALAT ZHUHUR SUPAYA BISA MENJAMAKNYA DENGAN SHALAT ‘ASHAR

asy-Syaikh Muhammad bin Shalih al-‘Utsaimin rahimahullah,

“Apabila ada yang bertanya : apakah sah seseorang meniatkan shalat Jum’atnya sebagai shalat Zhuhur, supaya dia bisa menjamaknya dengan shalat ‘Ashr?

Maka jawabannya : Apabila dia meniatkan shalat Jum’at sebagai shalat Zhuhur, maka itu tidak sah sebagai shalat Zhuhur. Karena dia shalat Zhuhur sebelum imam selesai dari shalat Jum’at. Shalat Zhuhur yang dilakukan sebelum shalat Jum’at hukumnya tidak sah. Tidak bisa dikatakan, bukankah orang yang sakit (boleh) shalat Zhuhur di rumahnya sebelum orang-orang melaksanakan shalat Jum’at? Kita katakan, benar, dan memang tidak mengapa orang yang sakit shalat (Zhuhur) sebelum orang-orang shalat Jum’at. Namun masalahnya, orang tersebut menghadiri shalat Jum’at, maka wajib atasnya melaksanakan shalat Jum’at. Jadi yang wajib atasnya adalah shalat Jum’at, sehingga tidak mungkin dia menjamaknya dengan shalat ‘Ashr.

Misalnya, engkau musafir asalmu adalah penduduk Jeddah. Lalu engkau tiba di Riyadh. Engkau pun berangkat shalat Jum’at berjama’ah. Jika engkau niatkan sebagai shalat Zhuhur, maka itu tidak sah. Karena tatkala engkau hadir di shalat Jum’at, maka wajib atasmu shalat Jum’at. Jika engkau niatkan shalat Jum’at, maka tidak boleh menjamaknya dengan shalat ‘Ashr.

Kemudian kita katakan juga, kalau seandainya itu (shalat Jum’at diniatkan Zhuhur, pen) kita anggap sah — dan yang benar adalah tidak sah — maka tindakan tersebut termasuk kedunguan seseorang. Yaitu dia berpaling dari niat shalat Jum’at diganti menjadi shalat Zhuhur, padahal shalat Jum’at lebih utama daripada shalat Zhuhur. Dengan begitu dia tidak memproleh pahala Jum’at yang telah ditetapkan untuk umat ini.

Jadi masalahnya tidak sulit. Jangan shalat ‘Ashr dijamak dengan Jum’at. Shalatlah ‘Ashr ketika sudah masuk waktunya.”

Majmu Fatwa wa Rasail, 15/265

[sc_typo_arabic type=”regular” textalign=”right”] العلامة محمد بن صالح العثيمين رحمه الله تعالى( في مجموع فتاوى ابن عثيمين):[/sc_typo_arabic]

[sc_typo_arabic type=”regular” textalign=”right”] *فإن قال قائل:هل يصح أن ينوي الجمعة ظهراً ليجمع إليها العصر؟*[/sc_typo_arabic]

[sc_typo_arabic type=”regular” textalign=”right”] فالجواب:[/sc_typo_arabic]
[sc_typo_arabic type=”regular” textalign=”right”] *إذا نواها ظهراً فإنها لا تصح الظهر منه؛*؟لأنه صلى الظهر قبل تمام الإمام لصلاة الجمعة,وصلاة الظهر قبل تمام الجمعة لا تصح,ولا يقال مثلاً أليس المريض يصلي في بيته الظهر قبل أن يصلي الناس الجمعة؟ نقول بلى,ولا حرج أن يصلي المريض قبل أن يصلي الناس الجمعة لكن هذا قد حضر صلاة الجمعة فوجبت عليه الجمعة,فالواجب عليه أن يصلي الجمعة لا يمكن أن يجمع إليها العصر .[/sc_typo_arabic]

[sc_typo_arabic type=”regular” textalign=”right”] *مثلاً: أنت مسافر ومن أهل جدة وصلت الرياض,وذهبت وصليت مع الناس الجمعة فإذا نويتها ظهراً لم تصح؛لأنك لما حضرت الجمعة لزمتك الجمعة,فإن نويتها جمعة ما صح جمع العصر إليها*[/sc_typo_arabic]
[sc_typo_arabic type=”regular” textalign=”right”] . ثم نقول:لو قدرنا أنها تصح وهي لا تصح,لكان هذا من سفه الإنسان أن يعدل عن نية الجمعة التي هي أفضل من الظهر إلى نية الظهر ولم يحصل على أنه أجر الجمعة الذي ثبت لهذه الأمة,وعلى كل حال فالمسألة ليس فيها صعوبة,لا تصل العصر مع الجمعة وصل العصر إذا دخل وقتها ” . ا.ه[/sc_typo_arabic]

Terbaru

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Baca juga
Close
Back to top button