Lain-lain

Dauroh Nasional VII (4) : Pemerintah dan Ahlus Sunnah

SIKAP BAIK DAN KERJASAMA DALAM KEBAIKAN

DENGAN PEMERINTAH MUSLIM

serta

ADAB DAN SOPAN SANTUN SEORANG MUSLIM

Dari Pembukaan Acara Dauroh Masyaikh Nasional VII

15 Sya’ban 1432 H / 16 Juli 2011 M

Di Masjid Agung Manunggal Bantul

Yogyakarta

Demikianlah salah satu “pesan” tarbiyah yang tersirat dari acara pembukaan Dauroh Masyaikh Nasional ke-7 1432 H. Ribuan hadirin kaum muslimin, para thalabatul ilmi dan asatidzah serta para du’at salafiyyin se-Indonesia mengikuti acara tersebut dengan penuh khidmat. Betapa indah tarbiyah yang ditunjukkan oleh para masyaikh terhadap segenap ahlus sunnah di negeri ini. Betapa dakwah sunnah yang tegak ini merupakan dakwah yang mengajak kepada perbaikan dan pembinaan masyarakat dan Negara. Bukan dakwah yang menimbulkan keresahan ataupun anarkhisme.

Sebagaimana tema yang ditampilkan pada Dauroh kali ini, “Amar Maruf Nahi Munkar Dalam Islam Bukan Anarkisme” , tapi merupakan dakwah yang dilakukan dengan penuh bijak dan damai, mengajak kepada perbaikan demi mewujudkan misi Islam sebagai rahmat bagi alam semesta.

 

♦ Sambutan Panitia Dauroh Nasional VII (Oleh Al-Ustadz Syafruddin hafizhahullah)

 

Dalam sambutannya, Al-Ustadz Syafruddin hafizhahullah menyampaikan bahwa Dauroh kali ini demi mengingatkan kekeliruan sebagian pihak dalam menegakkan Amar Maruf Nahi Munkar, akibat tidak mau memperhatikan bimbingan para ‘Ulama Ahlus Sunnah wal Jama’ah. Sehingga amal mulia Amar Maruf Nahi Munkar tersebut identik dengan Anarkhisme.

 

Panitia juga mengucapkan banyak-banyak terima kasih kepada Pemerintah Daerah Tingkat II  Bantul, termasuk jajaran Takmir Masjid Agung Manunggal Bantul.

Dalam kesempatan tersebut Al-Ustadz Syafruddin juga mengingatkan tentang adab dan sopan santun terhadap masyarakat kaum muslimin, terutama terhadap orang tua. Juga sikap muamalah yang baik terhadap pemerintah.

Tak lupa permohonan maaf disampaikan oleh panitia atas segala kekurangan dan kesalahan yang ada.

♦ Sambutan Asisten Sekretaris Daerah Pemerintah Daerah Kabupaten Bantul (Bpk. Mardi Ahmad hafizhahullah)

Jajaran Pemerintah Daerah Tingkat II Kabupaten Bantun mengucapkan Terima Kasih dan Penghargaan yang setinggi-tingginya atas terselenggaranya acara Dauroh Nasional ini. Pemerintah menyambut gembira terselenggaranya acara ini dan kedatangan para peserta. Harapan pemerintah semoga acara ini berlancar dan mendapat barakah hingga selesainya.

Kegiatan Kajian Ilmiah seperti ini sangat positif bagi perbaikan masyarakat kaum muslimin.

Jajaran Pemda II Kab.Bantul juga tak lupa mohon ma’af atas kekurangan yang ada, termasuk kekurangan dalam menyambut tamu mulianya, yaitu para masyaikh para pengampu Dauroh Nasional ini.

“Selamat mengikuti kajian ilmiah keagamaan ini. Semoga mendapat pencerahan, dan semoga Allah memberikan hidayah, taufiq, dan ridho-Nya kepada kita semua. ” Demikian kalimat penutup beliau sampaikan.

♦ Sambutan Asy-Syaikh ‘Abdullah Mar’i hafizhahullah

Segala puji bagi Allah atas segala limpahan nikmat-Nya yang tak terhingga. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :

{وَإِنْ تَعُدُّوا نِعْمَةَ اللَّهِ لَا تُحْصُوهَا إِنَّ الْإِنْسَانَ لَظَلُومٌ كَفَّار} [إبراهيم: 34]

Dan jika kalian menghitung nikmat Allah, tidaklah dapat kalian menghinggakannya. Sesungguhnya manusia itu, sangat zalim dan sangat mengingkari (nikmat Allah). (Ibrahim : 34)

Allah juga berfirman :

{وَمَا بِكُمْ مِنْ نِعْمَةٍ فَمِنَ اللَّهِ} [النحل: 53]

dan apa saja nikmat yang ada pada kalian, maka dari Allah-lah (datangnya) (An-Nahl : 53)

Segala puji atas kenikmatan khusus dari-Nya, yaitu nikmat Islam dan Iman, serta nikmat taufiq untuk senantias berjalan di atas bimbingan sunnah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam. Sungguh betapa luas nikmat Allah ‘Azza wa Jalla terhadap hamba-Nya walaupun kebanyakan manusia tidak mengetahuinya.

Beliau mengingatkan dengan sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam :

من لا يشكر الناس لا يشكر الله

“Barangsiapa yang tidak bisa berterima kasih kepada  manusia maka dia tidak bisa bersyukur kepada Allah.” (HR. At-Tirmidzi 1954)

Realisasi dari sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam di atas maka beliau mengucapkan terima kasih kepada segenap pihak yang membantu pelaksanaan Dauroh Ilmiah yang penuh barakah ini, atas segala partisipasi, kerjasama, dan dukungannya, yakni Pemerintah RI, Pemerintah Daerah Tingkat II Kabupaten Bantul, demikian juga segenap jajaran takmir Masjid Agung ini yang telah memberikan izin, kemudahan, dan dukungan. Itu semua menunjukkan akan kebaikan penduduk negeri ini.

Beliau juga mengucap terima kasih kepada segenap panitia yang tidak bisa disebut satu persatu namanya, namun itu menunjukkan keseriusan dan semangat mereka yang besar dalam mewujudkan acara penuh barakah ini. Ini juga bukti dan kecintaan mereka terhadap kebaikan, termasuk di antara buktinya adalah acara ini bisa berjalan tiap tahun. Semoga Allah membalas mereka dengan kebaikan yang sebaik-baiknya.

Ketauhilah bahwa segala upaya di atas sungguh tidak sia-sia. Akan tercatat di sisi Allah. Di samping juga akan menjadi bekal perbaikan bagi negeri ini dan masyarakat Indonesia. Kajian ilmu ini akan bermanfaat bagi mereka, bagi kebaikan pribadi-pribadi mereka.

Sesungguhnya menyebarkan ilmu dan mengajarkannya merupakan sebab terbesar perbaikan masyarakat. Sehingga dengan ilmu, iman, dan takwa masyarakat akan menjadi baik dan bisa menempatkan segala sesuatu sesuai dengan timbangan keadilan yang Allah turunkan dari langit. Sehingga dengan ini, terwujudkan kebaikan masyarakat dan Negara.

Allah berfirman :

{وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ الْقُرَى آَمَنُوا وَاتَّقَوْا لَفَتَحْنَا عَلَيْهِمْ بَرَكَاتٍ مِنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ} [الأعراف: 96]

Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka barakah dari langit dan bumi, (Al-A’raf : 96)

Maka demi mendapat barakah dan kehidupan bahagia yang menyeluruh bisa didapat dengan berbekal iman dan taqwa. Kebaikan masyarakat bisa terwujud dengan kekuatan iman dan kekuatan penguasa (pemerintah). Apabila kekuatan pemerintah hilang, maka masyarakat masih bisa terjaga dengan kekuatan iman,

Asy-Syaikh ‘Abdullah Mar’i juga tak lupa mengucapkna mohoh maaf sebanyak-banyaknya atas berbagai kekurangan dan kesalahan. Karena – sebagaimana dalam hadits – Setiap Anak Adam itu banyak berbuat salah, dan sebaik-baik orang yang banyak berbuat salah itu adalah orang yang paling banyak bertaubat.

Beliau juga menegaskan bahwa para ustadz dan para du’at siap membantu dan bekerja sama dengan pihak pemerintah dalam hal-hal yang terdapat kebaikan bagi Islam dan kaum muslimin, serta kebaikan masyarakat dan negeri. Itu merupakan salah satu kewajiban yang diperintahkan oleh agama.

Terbaru

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back to top button