Manhaj

KLARIFIKASI UMAR ABU ZUBAIR TERKAIT SIKAPNYA TERHADAP MUHAMMAD AL-IMAM

KLARIFIKASI UMAR ABU ZUBAIR TERKAIT SIKAPNYA TERHADAP MUHAMMAD AL-IMAM

[sc_typo_arabic type=”regular” textalign=”right”] بسم الله الرحمن الرحيم[/sc_typo_arabic]

[sc_typo_arabic type=”regular” textalign=”right”] الحمد لله وكفى وسلامه على عباده الذين اصطفى، أشهد أن إله إلا الله وحده لا شريك له وأشهد أن محمدًا عبده ورسوله؛ أما بعد:[/sc_typo_arabic]

Telah tersebar sebuah tulisan tentang saya yang ditulis oleh Al-Ustadz Muhammad Ihsan pada hari Jum’at tanggal 8 Mei 2015, terkait dengan sikap saya terhadap Muhammad Al-Imam. Ada beberapa poin yang disampaikan dalam artikel tersebut, sebagai kesimpulan beliau dari hasil diskusi dengan saya pada malam sebelumnya. Dan bagi saya artikel yang beliau tulis tersebut, beliau tuangkan dalam rangka TANASHUH DARI BELIAU UNTUK SAYA. Jazahullah khairan atas nasehat yang telah beliau berikan.

Kemudian pada hari-hari berikutnya Allah telah memudahkan saya untuk duduk dengan beberapa asatidz -sebagaimana telah saya rencanakan dua bulan sebelumnya-. Diantara asatidz fudhala’ tersebut adalah Al-Ustadz Askary, Al-Ustadz Mu’allim, dan Al-Ustadz Luqman. Beliau semua juga memberikan arahan, masukan, dan nasehat kepada saya dalam perkara ini. Jazahumullahu khairan.

Semoga Allah menjaga beliau semuanya di atas kebaikan.

Syaikhul Islam Ibnul Qayyim rahimahullah berkata:

[sc_typo_arabic type=”regular” textalign=”right”] شيخ الإسلام حبيب إلينا والحق أحب إلينا منه[/sc_typo_arabic]

“Syaikhul Islam adalah orang yang kita cintai, namun kebenaran lebih kita cintai dibanding beliau.”

Maka dalam tulisan ini saya menyampaikan bahwa perkara yang terjadi pada Muhammad Al-Imam dari perkara watsiqah dan lain-lain telah dibahas oleh Ulama Kibar kita, seperti Syaikh Rabi’ Al-Madkhaly yang menyatakan bahwa watsiqah itu bathilah dan di dalamnya berisi hal-hal kekufuran, dan seperti Syaikh ‘Ubaid Al-Jabiry yang menyatakan bahwa Muhammad Al-Imam adalah mubtadi’ dhall membawa pemikiran ikhwany.

Dan sayapun menyampaikan bahwa SAYA BERPEGANG DENGAN UCAPAN ULAMA KIBAR TERSEBUT DALAM PERMASALAHAN INI.

Saya juga menyampaikan kalau ada ucapan saya yang berisi kekeliruan yang ternukil secara sah dari saya atau ucapan yang mengesankan kebathilan, maka SAYA MENARIK ucapan tersebut dan BERTAUBAT kepada Allah ‘Azza wa Jalla.

Demikian klarifikasi dari saya, semoga bisa memberikan keterangan yang cukup.

[sc_typo_arabic type=”regular” textalign=”right”] وصلى الله على نبينا محمد وعلى آله وصحبه ومن تبعه بإحسان.[/sc_typo_arabic]

Ditulis oleh:
Umar Abu Zubair
(25 Mei 2015 / 8 Sya’ban 1436)

disebarkan melalui :
Majmu’ah Manhajul Anbiya

Terbaru

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Baca juga
Close
Back to top button