MAKNA “LAILATUL QADR”
Al-‘allamah Ibnu ‘Utsaimin _rahimahullah_ berkata:
Wahai saudaraku : pada sepuluh hari yang penuh barakah ini terdapat malam Lailatul Qadr, yang Allah muliakan atas malam-malam lainnya. Allah anugrahkan kepada ummat ini keutamaan dan kebaikan yang sangat banyak.
Allah memuji keutamaan (malam tersebut pen,-) di dalam kitab-Nya
Allah berfirman:
[sc_typo_arabic type=”regular” textalign=”right”] {إِنَّآ أَنزَلْنَهُ فِى لَيْلَةٍ مُّبَرَكَةٍ إِنَّا كُنَّا مُنذِرِينَ *فِيهَا يُفْرَقُ كُلُّ أَمْرٍ حَكِيمٍ * أَمْراً مِّنْ عِنْدِنَآ إِنَّا كُنَّا مُرْسِلِينَ * رَحْمَةً مِّن رَّبِّكَ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ * رَبِّ السَّمَاوَتِ وَالأَرْضِ وَمَا بَيْنَهُمَآ إِن كُنتُم مُّوقِنِينَ * لاَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ يُحْىِ وَيُمِيتُ رَبُّكُمْ وَرَبُّءَابَآئِكُمُ الأَوَّلِينَ} [/sc_typo_arabic]
[sc_typo_arabic type=”regular” textalign=”right”] [الدخان: ٣ – ٨].[/sc_typo_arabic]
_Sesungguhnya Kami menurunkannya (al-Qur’an) pada suatu malam yang diberkahi dan sesungguhnya Kami-lah yang memberi peringatan. * Pada malam itu dijelaskan seluruh urusan yang penuh hikmah * (yaitu) urusan yang besar dari sisi Kami. Sesungguhnya Kami adalah Yang mengutus rasul-rasul, * sebagai rahmat dari Tuhanmu. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui, * Rabb Yang memelihara langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya, jika kamu adalah orang yang meyakini. * Tidak ada sesembahan (yang berhak disembah) melainkan Dia, Yang menghidupkan dan Yang mematikan (Dialah) Rabbmu dan Rabb nenek moyangmu yang terdahulu.“_
(Q.S. Ad-dukhan ayat 3-8).
Allah _subhanahu wa ta’ala_ mensifati bahwa (malam tersebut pen,-) adalah malam penuh barakah, karena banyaknya kebaikan, keberkahan, dan keutaman.
Di antara barakahnya (Lailatul Qadr) adalah:
1. Al-Quran diturunkan padanya.
2. Allah _subhanahu wa ta’ala_ mensifati bahwa pada (malam tersebut) dijelaskan seluruh urusan yang penuh hikmah, yaitu dirinci dari _Lauh al-Mahfudz_ kepada para malaikat penulis taqdir yang akan terjadi dari urusan Allah _subhanahu wa ta’ala_ pada tahun tersebut, berupa rizki, ajal, kebaikan, kejelekan, dan yang selainnya dari perkara yang penuh hikmah, dari perintah-perintah Allah yang penuh hikmah nan sempurna yang tidak ada kecacatan, kekurangan, kebodohan, dan kebatilan padanya.
Itulah ketentuan Dzat yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui.
Allah berfirman:
[sc_typo_arabic type=”regular” textalign=”right”] {إِنَّا أَنزَلْنَاهُ فِى لَيْلَةِ الْقَدْرِ * وَمَآ أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ * لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِّنْ أَلْفِ شَهْرٍ * تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِم مِّن كُلِّ أَمْرٍ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِم مِّن كُلِّ أَمْرٍ * سَلَمٌ هِىَ حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْرِ} [/sc_typo_arabic]
[sc_typo_arabic type=”regular” textalign=”right”] [القدر: ١ – ٥].[/sc_typo_arabic]
_”Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran) pada malam Lailatul Qadr. * Tahukah kamu apakah malam Lailatul Qadr itu? * Malam Lailatul Qadr itu lebih baik dari seribu bulan. * Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. * Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar“._
(Q.S. Al-Qadr 1-5)
Al-Qadr maknanya adalah: *yang mulia dan agung*.
Atau juga bisa bermakna: *_al-Qadha’_ (keputusan) dan _at-Taqdir_ ( Ketetapan)*.
Karena Lailatul Qadr adalah (malam) yang mulia dan agung, ditetapkan (padanya) oleh Allah apa yang akan terjadi pada satu tahun, dan ditetapkan perintah-perintah-Nya yang penuh hikmah.
Sumber: “Majalis Syahr Ramadhan”