Nasehat

Mengenal Kitab-Kitab al-’Allamah DR. Rabi’ bin Hadi al-Madkhali (2)


 سم الله الرحمن الرحيم

الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه ومن اتبع هداه

Judul Kitab     : Jamaatun Wahidah La Jamaat Wa Shirathun Wahidun La Asyarat

Penulis          : Asy-Syaikh al-‘Allamah DR. Rabi’ bin Hadi Al-Madkhali

Muqaddimah   : Ma’ali Asy-Syaikh DR. Shalih bin Fauzan Al-Fauzan

DownloadAni02

Pada masa kini banyak bermunculan kelompok-kelompok yang menisbahkan kepada dakwah, namun masing-masing kelompok tersebut memiliki manhaj sendiri-sendiri, di luar manhaj yang telah digariskan dalam Kitabullah dan Sunnah Rasulullah, di atas paham Salaful Ummah. Hal ini mengakibatkan terjadinya perselisihan, perpecahan, dan saling menjatuhkan antar kelompok-kelompok tersebut.

Ketika para ulama Ahlus Sunnah wal Jamaah mengingkari fenomena di atas, justru ada sebagian pihak yang tidak terima dan malah membela kelompok-kelompok yang berselisih tadi. Di antara pihak yang dimaksud adalah Abdurrahman Abdul Khaliq, sebagaimana hal ini didapati di dalam karya tulis dan kaset-kasetnya. Ia pun menyerukan bolehnya keberadaan kelompok-kelompok hizbiyyah. Lebih dari itu, ia pun mencela para ulama yang tidak sejalan dengan pemikirannya tersebut, bahkan Abdurrahman Abdul Khaliq mensifati para ulama tersebut dengan sifat yang tidak sepantasnya. Demikian yang diungkapkan oleh Fadhilatusy Syaikh Shalih Al-Fauzan hafizhahullah dalam muqaddimahnya terhadap kitab Jamaatun Wahidah La Jamaat Wa Shiratun Wahidun La Asyarat karya Asy-Syaikh DR. Rabi’ bin Hadi al-Madkhali hafizhahullah. Asy-Syaikh Al-Fauzan menyatakan bahwa kitab asy-Syaikh Rabi’ ini sudah cukup untuk membantah pemikiran dan manhaj sesat menyesatkan yang dibawa oleh Abdurrahman Abdul Khaliq. Hal ini, juga menunjukkan bahwa asy-Syaikh Shalih al-Fauzan sejalan dan mendukung manhaj asy-Syaikh Rabi’ dalam hal rudud (bantahan) dan tahdzir terhadap para pengusung kebatilan dan orang-orang yang menyimpang dari manhaj salaf.

Dalam kitabnya ini, Asy-Syaikh Rabi menjelaskan secara rinci dan ilmiah beberapa kesalahan Abdurrahman Abdul Khaliq. Beliau sebutkan perkataan Abdurrahman Abdul Khaliq yang keliru kemudian beliau menerangkan kekeliruan tersebut dengan ilmiah. Tidak ketinggalan asy-Syaikh Rabi’ juga menyebutkan fatwa beberapa ulama kibar tentang hukum adanya kelompok-kelompok dan jama’ah-jama’ah yang banyak, di antaranya asy-Syaikh Abdul Aziz bin Baz, asy-Syaikh Muhammad Nashiruddin al-Albani, asy-Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin, dan Asy-Syaikh Shalih Al-Fauzan.

Di antara syubhat yang dilontarkan oleh penyeru bolehnya kelompok-kelompok hizbiyah adalah bahwa tidak mungkin dakwah akan kuat kecuali jika berada di bawah kelompok/ organisasi. Perkataan seperti ini batil. Bahkan dakwah akan semakin kuat setiap kali seseorang berpegang dengan Al-Qur‘an dan Sunnah Nabi serta mengikuti jejak beliau dan para Al-Khulafa‘ Ar-Rasyidin.

Setelah membaca kitab karya seorang ‘ulama Sang Pembawa Bendera al-Jarh wat at-Ta’dil  ini, pembaca akan mengetahui beberapa penyimpangan dan kesesatan manhaj Abdurrahman Abdul Khaliq, di antaranya adalah:

  1. Sangat besar permusuhannya terhadap ulama dan penuntut ilmu manhaj salafy, sehingga seringkali ia mencela dan menganggap remeh para ulama tersebut.
  2. Abdurrahman memuliakan tokoh-tokoh hizbiyyin ahlul bid’ah dan ahlul fitan (pengusung/penebar fitnah) semisal Sayyid Quthb, Hasan Al-Banna, al-Maududi, dll.
  3. Abdurrahman Abdul Khaliq menuduh salafiyin bahwa mereka berjalan di atas manhaj khawarij, tidak hanya di zaman ini, bahkan di setiap zaman.
  4. Abdurrahman mencela ahlul hadits, bahkan sebagian sahabat pun tidak luput dari celaannya.
  5. Abdurrahman juga berlebihan dalam masalah fiqhul waqi’, bahkan ia menjadi pemimpin dan contoh bagi orang-orang yang berlebihan dalam masalah tersebut.
  6. Berlebihan dalam dakwah kepada bolehnya keberadaan jamaah-jamaah hizbiyyah.
  7. Berlebihan dalam menerapkan manhaj al-muwazanat antara kebaikan dan kejelekan. Akibat dari manhajnya inilah, ia kemudian banyak membela keberadaan kelompok-kelompok hizbiyah.
  8. Dan berbagai penyimpangan yang lain.

Semoga Allah menyelamatkan kita semua dari musibah dan fitnah yang ditimbulkan oleh pemikiran orang ini.

Terbaru

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back to top button