Fawaid

PENTINGNYA ILMU SEBAGAI BEKAL DALAM MEMERANGI IDEOLOGI/PEMIKIRAN YANG MERUSAK

[ di antaranya KOMUNISME dan SOSIALISME ]

al-‘Allamah ‘Abdul ‘Aziz bin ‘Abdillah bin Baz rahimahullah,

“Tidak diragukan bahwa ilmu adalah kunci setiap kebaikan. Ilmu adalah sarana untuk bisa melaksanakan apa yang Allah wajibkan dan meninggalkan apa yang Allah haramkan. Sesungguh amal adalah buah dari ilmu bagi barangsiapa yang Allah beri taufiq. Ilmu termasuk di antara yang menguatkab tekat untuk melaksanakan semua kebaikan. Maka tidak ada iman, tidak ada amal, tidak ada perjuangan, dan tidak ada jihad kecuali dengan ILMU. Ucapan dan amalan tanpa ilmu tidak akan bernilai dan tidak bermanfaat, bahkan akibatnya jelek dan mengantarkan kepada kerusakan besar.

Allah diibadahi dan ditunaikan hak-Nya, dan agama-Nya disebarkan dengan ILMU BERMANFAAT, demikian pula diperangi berbagai ideologi perusak, seruan-seruan menyesatkan, dan berbagai aktivitas menyimpang hanyalah dengan ILMU BERMANFAAT yang diambil dari Kitabullah dan Sunnah Rasul-Nya — shallallahu ‘alaihi wa sallam — . Berbagai kewajiban dilaksanakan berdasakan ILMU, kita bertaqwa kepada Allah juga berdasarkan ILMU. Dengan ilmu pula bisa disingkap berbagai hakikat yang terdapat dalam Kitabullah dan Sunnah Rasul-Nya Muhammad — ‘alahi ash-Shalatu wa as-Salam —, Allah berfirman dalam Kitab-Nya yang mulia,

[sc_typo_arabic type=”regular” textalign=”right”] {وَلا يَأْتُونَكَ بِمَثَلٍ إِلا جِئْنَاكَ بِالْحَقِّ وَأَحْسَنَ تَفْسِير[/sc_typo_arabic]

Tidaklah mereka (orang-orang kafir itu) mendatangkan kepadamu satu permasalahan yang ganjil, kecuali Kami datangkan al-Haq (kebenaran) dan lebih baik penjelasannya.” [ al-Furqan : 33 ] ….

Para penyeru kebatilan akan berbuat dan giat beraktivitas KETIKA ILMU TERSEMBUNYI dan TAMPIL KEBATILAN serta ketika di medan dakwah kosong dari orang yang menyampaikan : “Firman Allah” dan “Sabda Rasul”. Pada saat itulah para penyeru kebatilan akan menebar hasutan dan giat dalam kebatilannya. Karena tidak ada lagi orang yang mereka takuti dari kalangan ahlul haq dan iman, Ahlul Bashirah (orang yang berilmu dan berpandangan mendalam). Allah telah menyebutkan dalam Kitab-Nya segala sesuatu secara global pada beberapa tempat, dan secara rinci di tempat-tempat lainnya. Allah berfirman ,

[sc_typo_arabic type=”regular” textalign=”right”] {وَنَزَّلْنَا عَلَيْكَ الْكِتَابَ تِبْيَانًا لِكُلِّ شَيْءٍ}[/sc_typo_arabic]

Kami telah turunkan kepadamu al-Kitab (al-Qur’an) sebagai penjelasan atas segala sesuatu.” [ an-Nahl : 89 ]

Ini adalah firman Allah al-Hakim (Maha Bijaksana) dan al-‘Alim (Maha Berilmu) yang tidak yang lebih benar daripada Dia. ….

Berbagai problem dan syubhat serta propaganda menyesatkan dan ideologi-ideologi penghancur yang mereka tebarkan, maka akan disingkap oleh ilmu al-Qur’an dan as-Sunnah. Sebagaimana diketahui bahwa pemikiran-pemikiran perusak, ideologi-ideologi sesat, dan pendapat-pendapat menyimpang SANGAT BANYAK. Orang-orang yang mengaburkan antara kebenaran dan kebatilan juga tak terhitung banyaknya.

Demikian pula para penyeru kebatilan dan para penulis yang menghalangi dari jalan Allah tidak ada yang menghitung jumlah mereka kecuali Allah. Mereka memoles kebatilannya di hadapan manusia dengan pemutarbalikan terhadap makna. Banyak para juru khutbah, para pembicara, baik di radio, televisi, dan di berbagai media : di koran, di perkumpulan-perkumpulan, dan di berbagai jendela. Masing-masing mengajak kepada pahamnya, menyeru kepada fikrahnya, menghalangi yang lainnya, dan mengajaknya kepada kebatilan.

Tidak ada solusi dari kesulitan ini, tidak ada jalan untuk keluar darinya dan menyelesaikannya kecuali dengan mengukurnya dengan timbangan yang mulia, yaitu al-Qur’an dan as-Sunnah. Dengan mengukurnya pada timbangan agung tersebut merupakan proses seleksi dan membedakan mana yang haq mana yang batil, mana yang terbimbing mana yang menyimpang, mana yang hidayah mana yang kesesatan. Dengan itu menanglah al-Haq dan para pembelanya, serta hancurkan kebatilan dan para pembelanya.

Apabila datang para penyeru KOMUNISME dan SOSIALISME, para pengingkar keberadaan Allah, yang berkeyakinan bahwa “Tidak ada tuhan, dan bahwa hidup ini hanya materi (tidak ada pencipta dan pengatur). Mereka (orang-orang komunis dan sosialis) adalah pendusta kebenaran, mengingkari al-Qur’an dan kandungan yang terdapat di dalamnya berupa dalil-dalil naqliyyah dan aqliyyah akan keberadaan Sang Pencipta dan Qudrah-Nya yang agung, serta Ilmu-Nya yang luas.

Maka (dalam menghadapi para penyeru komunisme dan sosialisme itu) merujuklah kalian kepada Kitabullah dan bacalah ayat-ayat-Nya yang menunjukkan bukti-bukti keberadaan Allah Ta’ala, bahwa Dia adalah Pembuat dan Pencipta segala yang ada, Yang Maha Bijaksana.

Dari :
http://www.binbaz.org.sa/mat/8200
(dengan diringkas)

Terbaru

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back to top button