Buletin Dakwah

Wajib Berilmu, Beramal, Berdakwah, dan Bersabar

Buletin Dakwah Virtual | Manhajul Anbiya | Edisi 2

بسم الله الرحمن الرحيم

Wajib Berilmu, Beramal, Berdakwah, dan Bersabar

Para pembaca rahimakumullah (semoga Allah merahmati Anda),

Ketahuilah, bahwa agar terwujud insan yang sempurna dan masyarakat yang sempurna, maka wajib atas setiap muslim dan muslimah untuk memahami dan mengamalkan empat perkara,

Pertama: Ilmu Agama

Wajib atas setiap muslim dan muslimah untuk mempelajari ilmu agama. Sehingga dia memiliki ilmu, mengerti, dan memahami agamanya. Agar dia mengerti dan memahami untuk apa dirinya – dan semua makhluk – diciptakan oleh Allah di dunia. Nabi bersabda,

«مَنْ يُرِدِ اللَّهُ بِهِ خَيْرًا يُفَقِّهْهُ فِي الدِّينِ»

Barangsiapa yang Allah kehendaki kebaikan pada dirinya, niscaya Allah jadikan dia mengerti dan memahami ilmu agama.” (HR. al-Bukhari 71, Muslim 1037)

Baginda Nabi juga bersabda,

« طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ »

Menuntut ilmu agama itu wajib atas setiap muslim.” (HR. Ibnu Majah 224)

Kedua: Beramal

Setelah seseorang mengerti ilmu agama, maka wajib atasnya untuk mengamalkannya. Karena ilmu itu dipelajari untuk diamalkan. Jangan sampai dia mengerti ilmu namun tidak mengamalkannya, atau dia beramal tanpa landasan ilmu atau tanpa dasar dari dalil agama.

Jika seseorang telah tahu (berilmu) bahwa Allah menciptakan makhluk untuk beribadah kepada-Nya, maka dia harus mengamalkannya yaitu dia harus benar-benar mengesakan Allah Ta’ala dalam ibadah tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu apapun. Wajib pula dia mengamalkan rukun Islam, rukun Iman, dan semua ajaran agama Islam.

Ketiga: Berdakwah

Apabila seseorang telah berilmu, dan mengamalkan ilmunya maka dia harus menyampaikan dan mengajak orang lain kepadanya. Tidak boleh dia diam saja. Terlebih jika dia melihat kemungkaran terjadi di tengah umat, atau banyak orang yang tidak mengerti wajib beribadah kepada Allah satu-satu-Nya sehingga banyak orang yang karena ketidaktahuannya terjatuh pada perbuatan menyekutukan Allah dalam ibadah. Misalnya berdoa kepada selain Allah, datang ke dukun-dukun atau tukang ramal.

Maka wajib menyampaikan ilmu agama, agar tersebar amal shalih dan tegak tauhid (peribadahan kepada Allah semata), serta berhenti kemungkaran dan tak terjadi lagi penyekutuan terhadap Allah.

Keempat: Bersabar

Seorang muslim yang mempelajari ilmu, mengamalkannya, dan mendakwahkannya pasti akan mengalami berbagai gangguan, kesulitan, hambatan, dan rintangan; baik dari dirinya sendiri, maupun dari orang lain; berupa kata-kata maupun tindakan fisik. Maka dia wajib untuk bersabar menghadapi itu semua, dan tetap istiqomah mempelajari ilmu, mengamalkanya, dan berdakwah.

Allah berfirman,

وَالْعَصْرِ﴿١﴾إِنَّ الْإِنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ﴿٢﴾إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ﴿٣﴾ العصر: ١ – ٣

Demi masa. Sungguh semua manusia benar-benar berada dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman, beramal shalih, saling berwasiat dengan kebenaran, dan saling berwasiat dengan kesabaran.” (QS. Al-‘Ashr: 1-3)

Pada ayat tersebut, Allah memperkecualikan dari kerugian orang-orang yang memiliki 4 sifat, yaitu: beriman, beramal shalih, saling berwasiat dengan kebenaran, dan saling berwasiat dengan kesabaran. Iman tidak akan benar kecuali jika ditegakkan di atas ilmu syar’i (ilmu agama).

Al-Imam asy-Syafi’i rahimahullah mengatakan tentang ayat tersebut, “Kalau seandainya umat manusia mau mentadabburi surat ini, niscaya akan mencukupi mereka.” (lihat Tafsir Ibnu Katsir 4/375)

Karena apabila seseorang melaksanakan yang pertama dan kedua (berilmu dan beramal), maka telah menyempurnakan dirinya dengan iman dan amal shalih. Jika melaksanakan yang ketiga dan kedua (berdakwah dan bersabar) maka dia telah menyempurnakan orang lain (masyarakatnya). (lihat Ighatsatu al-Lahfan, 22).

_____________ * * * ___________

Yang paling utama dan prinsipil untuk dipelajari ilmunya oleh setiap muslim dan muslimah adalah ilmu yang mengantarkannya mengenal Allah, mengenal Rasul-Nya, dan mengenal agama Islam beserta dalil-dalilnya. Karena masing-masing kita, setiap individu muslim, pasti akan ditanya di alam kubur oleh dua malaikat dengan pertanyaan, “Siapa Rabb-mu? Siapa Nabimu? Apa agamamu?” Berhasil menjawab tiga pertanyaan tersebut, maka kesuksesan dan kebahagiaan hakiki dan kekal selama-lamanya baginya. Sebaliknya, gagal menjawab pertanyaan tersebut, maka kerugian dan kecelakaan hakiki untuknya selama-lamanya.

Mempelajari ilmu 3 (tiga) landasan utama tersebut sangat penting dan merupakan kebutuhan setiap muslim dan muslimah. Rasulullah bersabda,

«مَنْ رَضِيَ بِاللهِ رَبًّا، وَبِالإِسْلاَمِ دِيْنًا، وَبِمُحَمَّدٍ نَبِيًّا، وَجَبَتْ لَهُ الجَنَّةُ»

Barangsiapa ridha Allah sebagai rabbnya, Islam sebagai agamanya, dan Muhammad sebagai nabinya, maka surga wajib untuknya.” (HR. Muslim 1884)

Tentu hal itu hanya bisa diraih dengan mempelajari ilmu agama.

Al-Imam al-Bukhari rahimahullah dalam kitabnya, Shahih al-Bukhari menyebutkan suatu kaidah penting dalam agama, yaitu: Berilmu sebelum berkata dan beramal. Dalil atas kaidah penting ini adalah firman Allah Ta’ala:

فَاعْلَمْ أَنَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا اللَّهُ وَاسْتَغْفِرْ لِذَنْبِكَ وَلِلْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ ۗ وَاللَّهُ يَعْلَمُ مُتَقَلَّبَكُمْ وَمَثْوَاكُمْ محمد: ١٩

Ketahuilah (berilmulah) bahwa tiada yang berhak diibadahi kecuali Allah, dan beristighfarlah (mohon ampunlah) untuk dosa-dosamu dan untuk kaum mukminin dan mukminat.” (QS. Muhammad: 19)

Pada ayat tersebut Allah memulai dengan perintah untuk berilmu sebelum perintah berkata dan beramal (yaitu yang terdapat pada perintah “beristighfarlah”). Hal ini menunjukkan bahwa Ilmu harus lebih dahulu sebelum berkata dan beramal. Sehingga perkataan dan amalan seseorang harus ditegakkan di atas ilmu agama.

Unduh versi image di sini: https://bit.ly/2YKAUOb

02_WAJIB BERILMU

 

Terbaru

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Baca juga
Close
Back to top button